Page 13 - Materi E book Kisah Tentara Pelajar_Story of Student Warriors_Neat
P. 13
“Gugurnya Sang Pejuang Pelajar”
Gbr.4 Ziarah TMP Madiun
“Pada Tahun 1947 terjadi Agresi Belanda ke 1, dimana waktu itu Kota Madiun
dibanjiri pengungsi dari daerah Surabaya, Keresidenan Besuki dan sekitarnya.Dalam
rombongan pengungsi tersebut terdapat pasukan TRIP dari Batalyon 1000 di bawah pimpinan
Mas Koesoemo Hadi.Sedangkan waktu itu di Madiun sudah ada Batalyon 2000 pimpinan
Mas Achmad Effendi ( Mbah Onggo ) yang anggota- anggotanya tediri dari pelajar - pelajar
Madiun dan Bojonegoro. Anggota -anggota ini tidak di asramakan tapi tinggal di rumah
masing – masing atau di rumah tempat kost mereka.Dengan terjadinya perubahan- perubahan
situasi, maka struktur organisasi TRIP di rubah menjadi “Komando- Komando”. Batalyon
1000 dan 2000 dilebur menjadi komando I di bawah pimpinanMas Koesoemo Hadi, dengan
ijin dari walikota Madiun maka markas komando I TRIP menempati markas eks Batalyon
2000 yaitu di ujung jalan Raya dekat Perempatan Tugu.”
Peristiwa PKI /Muso di Madiun diawali kekacauan yang terjadi di Solo yaitu,
penculikan-penculikan dan pembunuhan Dr. Moewardi,pemogokan buruh di pabrik Delanggu
Solo. Peristiwa iniseolah dijadikanuji coba PKI untuk mengetahui sampai dimana reaksi,
kekuatan dan wibawa pemerintah RI. Strategi ini dimaksudkan agar perhatian pemerintah
tertuju pada kota Solo,sehingga diharapkan konsentrasi pasukan RI berada di sekitar kota
Solo. Setelah peristiwa di Solo selesai,FDR (front Demokrasi Rakyat) bentukan PKI mulai
mengadakan perebutan kekuasaan dengan didukung oleh Brigade 29 yang hampir seluruh
anggotanya berasal dari laskar Pemuda Sosialis Indonesia atau Pesindo. Brigade 29 ini
sebelumnya bermarkas di Kediri kemudian dipindahkan untuk menguasai Keresidenan
Madiun.
CREATED BY WIDODO, S.PD 13