Page 11 - E BOOK OPTIMALISASI PEMBAYARAN PAJAK UNTUK MENGHEMAT PAJAK - MANAJEMEN PERPAJAKAN
P. 11

kembali nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang

                       bersifat  final  dengan  tarif  sebesar  tarif  tertinggi  PPh  WP  badan  dalam  negeri  yang
                       berlaku pada saat penilaian kembali dikurangi 1046 (sepuluh persen).

                   11) Ketentuan sanksi di atas tidak berlaku untuk: (a). Pengalihan aktiva tetap perusahaan
                       yang  bersifat  force  majeur  berdasarkan  keputusan  atau  kebijakan  pemerintah  atau

                       keputusan  pengadilan,  (b).  Pengalihan  aktiva  tetap  perusahaan  dalam  rangka
                       penggabungan peleburan, atau pemekaran usaha yang mendapat persetujuanj atau (c).

                       Penarikan  aktiva  tetap  perusahaan  dari  penggunaan  karena  mengalami  kerusakan

                       berat yang tidak dapat diperbaiki lagi.
                   12) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap dapat dikapitalisasi menjadi modal saham,

                       dan saham tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham berupa saham bonus.
                   13) Pemberian  saham  bonus  yang  dilakukan  tanpa  penyetoran  yang  berasal  dari

                       kapitalisasi  selisih  lebih  revaluasi  aktiva  tetap  yang  dibagikan  kepada  pemegang
                       saham, bukan merupakan dividen, sehingga tidak dikenakan Pajak Penghasilan (Pasal

                       1 PP. 138/2000).


               2. Utang/Piutang Kepada Pemegang Saham

               Pada  dasarnya  semua  pinjaman  yang  diberikan  oleh  pemegang  saham  kepada  perusahaan

               akan terutang bunga dengan tingkat suku bunga wajar, kecuali untuk pinjaman (tanpa bunga)
               dari  pemegang  saham  yang  diterima  oleh  wajib  pajak  berbentuk  perseroan  terbatas

               diperkenankan bila dipenuhi syarat sebagai berikut:


                a.  Pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan bukan berasal
                    dari pihak lain.

                b.  Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjam an telah disetor
                    seluruhnya.

                c.  Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi
                d.  Perseroan terbatas penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk

                    kelangsungan usahanya.


               Apabila  pinjaman  yang  diterima  wajib  pajak  berbentuk  perseroanterbatas  dari  pemegang
               sahamnya  tidak  memenuhi  ketentuan  sebagaimana  dimaksud  di  atas,  maka  atas  pinjaman

               tersebut  terutang  bunga  dengan  tingkat  suku  bunga  wajar.  (Peraturan  Pemerintah  No.  94
               tahun 2010 dan Surat Dirjen Pajak No, S-165/ PJ.312/1992 tanggal 15 Juli 1992 mengenai

               pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham).



                                                                                                       7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16