Page 115 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 115
» Sungguh luar biasa perlawanan rakyat Minahasa, yang telah mati-
matian mempertahankan kedaulatannya. Coba pelajaran apa
yang dapat kamu peroleh setelah belajar tentang sejarah Perang
Tondano tersebut.
2. Perang Pattimura (1817)
Maluku dengan hasil rempah-rempahnya diibaratkan bagaikan “mutiara
dari timur”. Kekayaan yang diibaratkan bagaikan “mutiara dari timur” itu,
senantiasa diburu oleh orang-orang Eropa. Namun tidak hanya memburu
kekayaan, orang-orang Eropa juga ingin berkuasa dan melakukan monopoli
perdagangan. Kekuasaan orang-orang Eropa itu telah merusak tata ekonomi
dan pola perdagangan bebas yang telah lama berkembang di Nusantara.
Pada masa pemerintahan Inggris di bawah Raffles keadaan Maluku relatif
lebih tenang karena Inggris bersedia membayar hasil bumi rakyat Maluku.
Kegiatan kerja rodi mulai dikurangi. Bahkan para pemuda Maluku juga diberi
kesempatan untuk bekerja pada dinas angkatan perang Inggris. Tetapi pada
masa pernerintahan kolonial Hindia Belanda, keadaan kembali berubah.
Kegiatan monopoli di Maluku kembali diperketat. Dengan demikian, beban
rakyat semakin berat. Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus dikenai
kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Kalau ada
penduduk yang melanggar akan ditindak tegas. Ditambah lagi terdengar
desas desus bahwa para guru akan diberhentikan untuk penghematan,
sementara itu para pemuda akan dikumpulkan untuk dijadikan tentara di
luar Maluku. Desas-desus ini membuat situasi semakin panas, ditambah
lagi dengan sikap arogan dan sikap sewenang-wenang dari Residen
Saparua. Suatu ketika Belanda memesan perahu orambai kepada nelayan.
Setelah selesai perahu diserahkan kepada Belanda. Tetapi Belanda tidak
mau membayar perahu itu dengan harga yang pantas. Mereka menuntut
agar pemerintah bersedia membayar perahu orambai yang dipesan oleh
pemerintah Belanda dengan harga yang pantas. Bahkan perahu orambai
yang diserahkan kepada pemerintah Belanda tidak pernah dibayar. Padahal
orang-orang Maluku sudah berperan menyediakan ikan asin untuk kapal-
kapal Belanda di Maluku. Belanda sama sekali tidak menghargai jasa orang-
orang Maluku. Oleh karena itu, para pembuat perahu mengancam akan
107
Sejarah Indonesia