Page 116 - Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 116

mogok jika tidak dibayar. Residen Saparua Van
                 den Berg menolak tuntutan rakyat itu. Kejadian
                 itu  menyebabkan  kebencian  rakyat  Maluku
                 semakin menjadi-jadi.


                 Menanggapi  kondisi  yang  demikian  para
                 tokoh  dan  pemuda  Maluku  melakukan
                 serangkaian   pertemuan    rahasia.   Sebagai
                 contoh  telah  diadakan  pertemuan  rahasia  di
                 Pulau Haruku, pulau yang dihuni orang-orang
                 Islam. Selanjutnya pada tanggal 14 Mei 1817 di
                 Pulau Saparua (pulau yang dihuni orang-orang
                 Kristen) kembali diadakan pertemuan di sebuah   Sumber:  Jejak-Jejak  Pahlawan:
                                                                Dari   Sultan   Agung   hingga
                 tempat  yang  sering  disebut  dengan  Hutan   Hamengku Buwono IX, 1992.
                 Kayu  Putih.  Dalam  berbagai  pertemuan  itu   Gambar 2.17 Pattimura.
                 disimpulkan  bahwa  rakyat  Maluku  tidak  ingin
                 terus menderita di bawah keserakahan dan kekejaman Belanda. Oleh karena
                 itu,  mereka  perlu  mengadakan  perlawanan  untuk  menentang  kebijakan
                 Belanda.  Thomas  Matulessy  yang  kemudian  terkenal  dengan  gelarnya
                 Pattimura  dipercaya  sebagai  pemimpin.  Pengalamannya  bekerja  di  dinas
                 angkatan perang Inggris diyakini dapat menguntungkan rakyat Maluku.

                 Gerakan perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda
                 di pelabuhan. Para pejuang  Maluku kemudian menuju Benteng Duurstede.
                 Ternyata di benteng itu sudah berkumpul pasukan Belanda. Dengan demikian
                 terjadilah  pertempuran  antara  para  pejuang  Maluku  melawan  pasukan
                 Belanda.  Dalam  perang  itu  pasukan  Belanda  dipimpin  oleh  Residen  van
                 den Berg. Sementara dari pihak para pejuang dipimpin oleh para tokoh lain
                 seperti Christina Martha Tiahahu, Thomas Pattiwwail, dan Lucas Latumahina.

                 Para  pejuang  Maluku  dengan  sekuat  tenaga  mengepung  Benteng
                 Duurstede  dan  tidak  begitu  menghiraukan  tembakan-tembakan  meriam
                 yang  dimuntahkan  oleh  serdadu  Belanda  dari  dalam  benteng.  Sementara
                 itu senjata para pejuang Maluku masih sederhana seperti pedang dan keris.
                 Dalam waktu  yang  hampir  bersamaan para pejuang  Maluku  satu  persatu
                 dapat memanjat dan masuk ke dalam benteng. Residen dapat dibunuh dan
                 Benteng  Duurstede  dapat  dikuasai  oleh  para  pejuang  Maluku.  Jatuhnya
                 Benteng Duurstede telah menambah semangat juang para pemuda Maluku
                 untuk terus berjuang melawan Belanda.







                 108    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121