Page 12 - tmp
P. 12
3. Metode Rata-Rata Bergerak/ Moving Average (Contoh soal PD. Bramasta)
yaitu harga rata-rata barang selalu berubah karena harga beli rata-rata dihitung pada
setiap terjadi transaksi pembelian sehingga harga rata-rata penjualanpun selalu
berubah.
Penjualan tgl 16/9 (400 kg) dengan harga rata-rata per kg sebagai berikut :
Persediaan awal 1/9 (200 kg) = Rp 800.000
Pembelian tgl 5/9 (300 kg) = Rp 1.350.000
Pembelian tgl 12/9 (400 kg) = Rp 1.720.000
900 kg Rp 3.870.000
Harga rata-rata per kg = Rp 3.870.000 : 900 kg = Rp 4.300
Maka harga pokok penjualan tgl 16/9 = 400 kg x Rp 4.300 = Rp 1.720.000
Metode Lain Dalam Penilaian Persediaan
1. Metode Persediaan Dasar / Basic Stock
- persediaan minimal yang harus dimiliki perusahaan untuk menjaga likuiditas usaha
- jika jumlah persediaan kahir lebih banyak dari persediaan dasar, maka nilai persediaan
adalah nilai persediaan dasar + harga pasar kelebihan persediaan
- jika jumlah persediaan akhir lebih kecil dari persediaan dasar, maka nilai persediaan
adalah nilai persediaan dasar – harga pasar kekurangan persediaan
Misal :
PD. Bramasta mentapkan nilai persediaan dasar sebesar :
a) 200 kg @ Rp 4.000
b) 700 kg @ Rp 4.000
Maka nilai persediaan akhir 600 kg dengan metode FIFO adalah :
a) Persediaan dasar = 200 kg x Rp 4.000 = Rp 800.000
Pembelian tgl 20/9 = 400 kg x Rp 4.400 = Rp 1.760.000
Nilai persediaan akhir = Rp 2.560.000
b) Persediaan dasar = 700 kg x Rp 4.000 = Rp 2.800.000
Pembelian tgl 20/9 = 100 kg x Rp 4.400 = Rp 440.000 (-)
Nilai persediaan akhir = Rp 2.360.000
2. Metode Taksiran
Metode ini biasa digunakan oleh supermarket yang biasa membuat laporan keuangan
bulanan, dimana sulit melakukan perhitungan barang secara secara fisik karena jumlah dan
jenis barang yang banyak dan beragam. Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan dua
metode yaitu Metode Laba Kotor dan Metode Harga Eceran .