Page 14 - tmp
P. 14
2. Persediaan awal 1/1/2016 = Rp 40.000.000
Pembelian bersih th 2016 = Rp 100.000.000
Barang tersedia utk dijual = Rp 140.000.000
Penjualan bersih th 2016 = Rp 175.000.000
Harga jual = 100% harga pokok + 30% laba = 130%
Harga pokok penjualan = 100% x Rp 175.000.000 = Rp 134.615.385
130% (-)
Nilai persediaan akhir per 31 Desember 2016 = Rp 5.384.615
2) Metode Harga Eceran (At Retail Method)
prosedur penentuan nilai persediaan dengan metode ini sbb:
- persediaan barang awal harus ditentukan berapa harga jual ecerannya dan harga
pokoknya
- tentukan jumlah harga jual untuk setiap barang yg dibeli
- hitung barang yg tersedia untuk dijual menurut harga beli dan harga jual
- hitung persentase harga pokok terhadap harga jual dengan rumus :
harga pokok persediaan barang yg tersedia untuk dijual x 100%
harga jual barang yg tersedia untuk dijual
- nilai persediaan akhir = % harga pokok terhadap harga jual dikali persediaan akhir
menurut harga jual
Contoh :
UD. Ryanata memiliki data untuk tahun 2016 sebagai berikut :
Keterangan Harga Pokok Harga Jual
Persediaan awal 1 Jan 2016 Rp 94.225.000,00 Rp 134.650.000,00
Pembelian bersih th 2016 Rp 117.818.750,00 Rp 168.312.500,00
Barang tersedia utk dijual Rp 130.910.000,00 Rp 187.015.000,00
Persediaan barang di toko per 31 Desember 2016 menurut harga jualnya adalah
Rp 180.500,00. Tentukan nilai persediaan akhir per 31 Desember 2016 !
Jawab :
Persentase harga pokok terhadap harga jual = Rp 130.910.000 x 100%
Rp 187.015.000
= Rp 69,99% = 70%
Nilai persediaan akhir per 31 Desember 2016 = 70% x Rp 180.500
= Rp 126.350