Page 209 - EBOOK_UMKM dan Globalisasi Ekonomi
P. 209

209
                                            Mukti Fajar ND.



             berteori (berpikir deduktif), padahal banyak teori-teori ekonomi yang berasal
             dari Barat ini sering keliru atau tidak tepat bagi Indonesia.
                Demikian ilmu ekonomi sebenarnya akan lebih bermanfaat jika dapat
             “menjelaskan” berbagai sebab-akibat dari fenomena masyarakat, dan dari
             penjelasan-penjelasan tersebut masyarakat dapat mawas diri dan mengoreksi
             kekeliruan-kekeliruan yang telah dibuat di masa lalu. Mawas-diri dan

             mengoreksi merupakan syarat bagi ditemukannya tindakan atau kebijakan
             yang lebih baik di masa datang. Dianjurkan kepada para cerdik-pandai
             terutama pakar-pakar ekonomi untuk lebih menahan diri dan tidak terlalu
             suka “meramalkan” masa depan dengan analisis atau pernyataan-pernyataan
             remedial (dengan resep-resep atau obat-obat) tanpa data-data empirik kenyataan
             masa lalu dan masa sekarang.
                Dalam bidang ekonomi, kesalahan paling mendasar adalah sangat tidak
             memadainya rasa nasionalisme para pemimpin ekonomi kita. Perwujudan
             rasa nasionalisme yang rendah (lebih kagum globalisasi) sama dengan rendah-

             nya rasa percaya diri, yang dalam krisis moneter 1997-1998 hampir hilang
             sama sekali. Maka mengembangkan rasa percaya diri, bahwa bangsa Indone-
             sia akan mempunyai kemampuan mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
             dihadapi dengan upaya sendiri, mutlak diperlukan.
                Hernando De Soto dengan menyakinkan menunjuk pada “berlian” di
             negara-negara berkembang yang tak pernah dikenali oleh pemerintah mau-
             pun para perencana pembangunan. Inilah potensi domestik, yaitu kekuatan
             “ekonomi rakyat” yang telah terbukti tahan-banting dalam situasi krismon,
             dan telah menyelamatkan ekonomi Indonesia dari kehancuran total. Bahwa
             ekonomi Indonesia hanya mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) satu
             tahun saja pada tahun 1998, dan mulai tahun 1999 dan seterusnya sudah

             tumbuh positif (meskipun kecil), hendaknya dicatat sebagai bukti bahwa sektor
             ekonomi rakyat dalam waktu pendek telah pulih kembali meskipun ekonomi
             sektor modern masih menghadapi kesulitan .
                                                        13
                Menyusun prospek dalam bidang ekonomi lebih perlu lagi untuk tidak
             dilakukan secara gegabah karena teori-teori ekonomi yang ada, yang berasal
             dari Barat, pada umumnya tidak realistis, karena banyak menggunakan
             asumsi-asumsi yang sulit dipenuhi.
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214