Page 212 - Toponim sulawesi.indd
P. 212

198     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               1952/33(LN 1952/47, tln 262) “daerah” Sulawesi Tengah yang merupakan

               federasi swapraja-swapraja dibubarkan dan di wilayahnya dibentuk menjadi
               “daerah”  Donggala dan “daerah” Poso. Kedua daerah ini tingkatannya

               disamakan dengan Kabupaten menurut UU 1948/22. Hal ini dianggap perlu
               agar kelak mudah dilakukan penyesuaian bilamana tercipta undang-undang
               pemerintahan daerah yang berlaku seragam untuk seluruh Indonesia. Jumlah

               anggota DPRD-nya masing-masing 20 orang, sedang Dewan pemerintahannya
               maksimal lima orang tidak termasuk KD (pasal 3).”
                                                             42
                     Pada tahun  1950-an  anggota DPRD Sementara  Propinsi  Sulawesi

               Tengah utusan dari wilayah Poso antara lain Bastari Laborahima dari Tojo
               Una-Una, Sungka  Marunduh  dari  Morowali  atau Kolonodale,   J. Magido

               dari Poso, Lumentut dari Pemuda Poso, dan Monoarfa dari PNI, H. Husin
               dari Bungku, serta La Supu dari Ampana, juga  E. Kansil dari Luwuk.  Ketua
                                                                              43
               DPRD Sementara  Kabupaten Poso waktu  itu dijabat  oleh J.F.  Monoarfa

               yang tinggal di Kota Poso. DPRDS Kabupaten Poso dilantik pada tanggal 10
               April 1953 Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun
               1952 dan peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1952. Sidang pertamanya

               pada tanggal 4  Mei 1953  hingga tanggal 8  Mei 1953  dengan agenda
               sidang  peraturan pemilihan Ketua  dan wakil ketua  DPRDS, peraturan
               pemilihan anggota DPD, peraturan tata tertib, peraturan mengenai uang

               sidang, uang menginap, uang jalan, dan uang representasi.  Sidang kedua
                                                                       44
               adalah menyelesaikan antara dua blok PNI dan Masyumi lawan PNI dan

               IPKI  mengenai keanggotaan DPD yang  berjumlah  4  atau 5  orang yang
               berlangsung di Kota Poso pada tahun 1953. Jadi, di masa Orde Lama, Poso
               telah berjalan sebagai ibu kota kabupaten yang dinamis.


                     Pasca berlakunya DPR Sementara, DPR Indonesia terbagi dua yang

               42   The Liang Gie, Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik  Indonesia Jilid II (Yogyakarta:
                   Liberty, 1994), hlm. 38.
               43   Laporan Politik Sulawesi Tengah dan Surat Keputusan tentang Anggota DPRS Sulawesi Tengah, dalam:
                   Arsip Propinsi Sulawesi, nomor registrasi 161 dan 222.
               44   Arsip Propinsi Sulawesi, nomor registrasi 179.
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217