Page 229 - Toponim sulawesi.indd
P. 229

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  215

                 Kai Talla, Kai Masang, Kai Djafili, Kai Daud, dalam wilayah Kampung Asam

                 Jawa telah  dibangun  dusun  dengan  batas-batas:  Mangkio  dan  Pepelon
                 Subuhon  (Bagian  Barat), Kolopisok,  Dongkalan,  Kayu Ketapang (Sebelah

                 Selatan),  Sungai Keleke  (Sebelah  Utara  dan  Sebelah  Timur).  Pimpinan
                 kampung-kampung awal di  Asam  Jawa  antara lain  Tiadja  memimpin di
                 Tandos,  Ndoa memimpin  Lumpo’nyo, Podung  memimpin  Keles,  Mabing

                 memimpin Boyou. Dusun di Asam Jawa adalah Pepelon-Subuhon di Asrama
                 Polres dan Lapangan Persibal sekarang di Kota Luwuk, Mangkio-Kolopisok

                 di Pertokoan sekarang  di Kota Luwuk, Kendati, Supak serta Bowu.

                       Kampung  Kedua  setelah Asam Jawa adalah  Kampung Soho  yang
                 dibangun pada bulan Desember 1926. Musyawarah Adat oleh Ketua-Ketua

                 adat  Keleke  di  Kampung Asam Jawa memutuskan untuk  membangun
                 Kampung Baru yang bernama Kampung Soho dengan Kepala kampungnya
                 bernama Anahan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kai Anahan, Kai Toansi

                 Pauh, Kai Malabang Laiti, Kai Lengkas, Kai Aimang, Kai Talla, Kai Djafili, Kai
                 Masang, Kai Adele, Kai Ngadimin, Kai Ndoa, Kai Tiadja, Kai Sirajuddin Datu
                 Adam,  Kai Tatu Sibay.  Mereka  melakukan pengukuhan  terhadap Kepala

                 Kampung Baru yang bernama Kampung Soho dengan Pimpinan Anahan.
                 Nama-nama Dusun di Kampung Soho antara lain: Dusun Kandati sebagai
                 pusat  pemerintahan,  Dusun  Subuhun  Pepelon  di  wilayah  Pekuburan,

                 Asrama Polres, dan Lapangan Persibal sekarang ini di Kota Luwuk,  Dusun
                 Kolopisok di Pusat Pertokoan Kota Luwuk, Dusun Gusali Bungin di Pasar

                 Tua, dan Dusun Supak di Toko Obat Sehat Alkhaerat. Kemudian Kepala Desa
                 dilanjutkan  oleh  Kepala Desa Soho  yang bernama Dake  Anahan  dengan
                 membuka beberapa desa baru antara lain: Desa Dongkalan tahun 1963,

                 Desa Simpong tahun 1963, Desa Bungin tahun 1964, Desa Maahas tahun
                 1965, Desa Hanga-Hanga tahun 1978, Desa Lumpoknyo tahun 1978, dan

                 Desa Tontouan tahun 1979. Sebahagian wilayah Soho dimekarkan menjadi
                 kampung Bungin dan menyerahkan wilayahnya kepada warga masyarakat
                 yang berasal dari Gorontalo. Setelah Kepala Desa  Dake Anahan dilanjutkan
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234