Page 227 - Toponim sulawesi.indd
P. 227
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 213
Gambar 4.3.2
Morfologi
kampung Luwuk
Sumber: Koleksi
Tropenmuseum
Belanda
hingga Oktober bertiup angin Selatan, pada akhirnya pada bulan Nopember
hingga Desember bertiup angin Tenggara yang menciptakan musim kemarau.
Tiupan angin tersebut yang mengadaptasikan datang dan perginya kapal di
Kota Pantai Luwuk.
Menurut sumber setempat, tradisi berkebun dan melaut masyarakat
Keleke tersebut diperkirakan berlangsung antara tahun 1700-1860 Masehi.
Pada waktu itu, dipercayai bahwa ada seorang pimpinan tradisional yang
membentuk persekutuan Keleke yang disebut dengan gelar Mianututui Sulaa
berarti “yang benar dan yang utama” antara tahun 1700 hingga 1770 yang
berasal dari keluarga keturunan yang memiliki gelar yang tertinggi (Mangkin
Piala). Pada masa paling awal pimpinan tradisional Mianututui Bosanyo Sulaa
(1700-1770), kemudian oleh Mianututui Bosanyo Sulu (1770-1810). Wilayah
Mianu Keleke terdiri atas lima kampong utama, yakni: Kampung Mianu
Pinampong, Mangkin Piala, Tombang, Lumpoknyo, dan Tandos. Pemimpin
tradisional berada di ibu kota satu kesatuan teritorial ini yang bernama