Page 230 - Toponim sulawesi.indd
P. 230
216 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
oleh Rusdin Lengkas (1978-1979), lalu kemudian La Bohari (1979-1981),
selanjutnya pada tahun 1981 Desa Soho naik statusnya menjadi Kelurahan
Soho dengan lurah pertamanya bernama Ibrahim Datu Adam (1980-1984).
59
4.3.4 Luwuk di masa Belandan dan Jepang
Pada awal abad ke-20 (baca: tahun 1908) Hindia Belanda membagi
daerah di Indonesia menjadi dua bagian utama yakni daerah yang dikontrol
langsung (Rechtsreeksbestuursgebied atau Governementslanden) dan
daerah yang tidak langsung dikontrol (Zelfbestuurslandschappen atau
Vorstelanden). Daerah yang dikontrol langsung dibagi lagi menjadi
afdeelingen dan sub bagiannya onder afdeelingen. Daerah Sulawesi Tengah
termasuk Banggai Kepulauan masuk dalam wilayah Gubernur Makassar
yang terdiri atas Afdeling Oost Celebes dan Afdeling of Midden Celebes,
meliputi onder afdeling-onder afdeling. Pada waktu ini, onder afdeling
Kolonodale dan onder afdeling (oa) Banggai masuk dalam wilayah Afdeling
Oost Celebes dengan ibukota di Bau-Bau di Pulau Buton. 60
Pada masa kolonial ini, Luwuk menjadi kota Pelabuhan perdagangan
Kopra yang dikirim keluar daerah. Hal ini dibuktikan dengan adanya
perkebunan kelapa yang ada di Bahotokong. Di Bohotokong, tanah-tanah
perkebunan dalam skala yang luas hanyalah dimiliki oleh segelintir orang, dan
itu telah dimulai dan diwarisi sejak penguasa Hindia Belanda menginjakkan
kakinya di wilayah Bunta dimana Bohotokong merupakan salah satu bagian
darinya. Diperkirakan pada sekitar tahun 1890 pemerintah Hindia Belanda
mulai membuka perkebunan kelapa di desa ini. Perkebunan Hindia Belanda
59 Lurah selanjutnya masing-masing antara lain: Arifin Masang (1984-1988), Rusli Lengkas (1988-1990), Rianto Lanipi (1990-
1992), Djadi T. Mabing (1992-1994), Burhaman Rauntu (1994-1998), Rahma Djibran (1998-1999), Usmar Mangantjo (1999-
2000), M. Ikhsan Panrely (2000-2002), Hj. Maspa Djalumang (2002-2007), Fatimah Boften (2007-2010), Risnandar Mahiwa
(2010-2011). Kemudian dimekarkan menjadi dua Kelurahan, yakni: Kelurahan Keleke dengan lurah Hj. Ima Rahim (2012) dan
Kelurahan Soho dengan plt. Lurahnya Hj. Sriwahyuningsih (2013).
60 Haliadi-Sadi, TRANSFORMASI SEJARAH BANGGAI: Ruptur Peradaban dan Kebudayaan yang Menikung, Makalah disam-
paikan pada Seminar dengan Tema: “Refleksi Satu Abad Runtuhnya Peradaban Banggai, Fase Awal Kebangkitan, di Banggai
pada tanggal 15 Agustus 2008, hlm.