Page 233 - Toponim sulawesi.indd
P. 233
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 219
ke Bau-Bau, Rumah Dokter, Rumah Sakit, di Kota Pantai Luwuk. Pada
62
tahun 1926 diangkat Pemerintahan Pribumi dari Raja Pribumi yang bernama
Awaloedin sebagai Besturder Onder Afdeling Loewoek Banggai dan kembali
diangkat pada tanggal 1 Mei 1929.
63
Pada tahun 1919 wilayah Sulawesi Tengah dibagi dua afdeling yakni
afdeling Donggala: oa Donggala, Tolitoli, dan Palu; afdeling Poso terdiri
atas: oa. Poso, oa. Parigi, oa. Kolonodale, dan oa. Banggai di Banggai. Pada
tahun 1926 lanschaap Banggai dibagi menjadi oa. Banggai Darat di Luwuk
dan oa. Banggai Laut di Banggai yang masuk dalam Keresidenan Manado.
Keresidenan Manado di Sulawesi Tengah terdiri atas oa. Donggala (Banawa,
Tawaeli), Palu (Palu, Sigi Biromaru, Dolo, dan Kulawi), Poso (Tojo Una-Una,
Poso, Lore), Parigi (Parigi, Moutong), Kolonodale (Mori, Bungku), Banggai
(Banggai Darat di Luwuk, Banggai Laut di Banggai), Tolitoli, dan Buol. Inilah
64
sumber inspirasi dari pembagian wilayah pemekaran Banggai Kepulauan di
tahun 1999. Pada tahun 1938 Sulawesi Tengah terdiri atas oa. Donggala
(Banawa, Tawaeli), Palu (Palu, Sigi Biromaru, Dolo, Kulawi), Poso (Tojo,
Poso, Lore, Una-Una), Parigi (Parigi, Moutong), Luwuk (Kerajaan Banggai
Laut di Banggai dan Banggai Darat di Luwuk), dan Tolitoli (Kerajaan Tolitoli).
Pada tahun 1942 pada pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945,
distrik diganti menjadi GUN, kepala distrik menjadi GUNCO, Raja menjadi
SUCO dan satu hal yang perlu mendapat catatan adalah ibukota Banggai
dipindahkan ke Luwuk.
Selanjutnya, menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 dan SK
Gubernur Kepala Daerah Sulawesi Utara Tengah tanggal 4 Pebruari 1961
no. 01/Pem/1961, wilayah Banggai dibagi dalam: Kewedanan Banggai
Darat dan Banggai Kepulauan. Banggai Darat terdiri atas: Kecamatan Luwuk
(distrik Luwuk, Batui, Kintom, Bonebabakal, dan Balantak), Kecamatan
Teluk Tomini (Bunta, Pagimana). Wilayah Banggai Kepulauan dibagi dalam:
62 Staadsblad, nomor 367 dan 605, tahun 1907 M.
63 Regering Almanaak, 1929.
64 Hasdin Mondiga, Banggai Darussalam: Fajar Baru di Laut Banda. Jakarta: LP2M, 2007.