Page 235 - Toponim sulawesi.indd
P. 235

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  221

                 4.3.5 Luwuk 1950-an: Perebutan Permesta dengan GPST Luwuk


                       Pada tahun  1957,  Sulawesi  Tengah  termasuk  Kota Pantai  Luwuk
                 dilibatkan-libatkan   oleh  suatu  Gerakan  kedaerahan dari Sulawesi  Utara

                 yakni Gerakan Permesta.  Gerakan  Permesta  yang dipimpin  oleh  Ventje
                 Sumual  tersebut mengutus anak buahnya  untuk menguasai Kota Luwuk

                 sebagai tanda  tunduk  dan  keikutsertaan  masyarakat terhadap Gerakan
                 Permesta.  Namun, ternyata masyarakat  Luwuk di  bawah pimpinan  Edy
                 Martono dan Robert Tengkow melakukan perlawanan dan merebut Kota

                 Luwuk dari tangan Permesta. Salah satu lagu perjuangan kelompok Gerakan
                 Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) untuk merebut Kota Pantai Luwuk di tahun
                 1957 yang selalu dikenang masyarakat sebagai berikut:

                     “Dalam wilayah Batui dan Toili
                     Sekitar Kintom sampai kota Luwuk
                     Pasukan Robert sibuk kian kemari
                     Menempuh rimba raya dan hutan berduri
                     Akhirnya masuk kota

                     Di kota Luwuk
                     Aman dan sentosa”
                                       68
                       Nyanyian tersebut dinyanyikan oleh anggota GPST dalam melakukan

                 perjalanan jauh dari satu tempat ke tempat lainnya. Nyanyian ini semacam
                 spirit hidup untuk merebut dan mempertahankan kota Luwuk yang cantik
                 tersebut. Lagu ini yang biasanya memberikan semangat kepada anggota-

                 anggota GPST supaya tidak ada yang mengalami stress dalam perjuangan
                 panjang  baik  itu  di  hutan-hutan  maupun  di  desa-desa  wilayah  Luwuk
                 Banggai. Demikian  juga nyanyian  ini  yang  menjadi  penyemangat  dalam

                 merebut Kota Luwuk dari tangah Permesta.


                    munculnya UU no. 51 tahun 1999 (pasal 11) ibukota harus dipindahkan dari Kota Banggai ke Kota Salakan. Perpindahan ibukota
                    secara sosio-kultural merubah secara revolusioner (bukan secara evolusi) terutama kejadian 28 Pebruari 2007 dengan empat orang
                    korban masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan.

                 68  Wawancara dengan M. Yamin di Bahomoleo Bungku pada tanggal pada tanggal 26 Juni 2006.
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240