Page 24 - Toponim sulawesi.indd
P. 24
10 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Otonomi Daerah memproses usulan dari daerah untuk pembentukan daerah
otonomi baru. Di Sulawesi lahir tuntutan pembentukan Propinsi Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Timur hingga awal tahun 1960. Tuntutan itu direspons
dengan penggabungan beberapa wilayah dan pulau menjadi satu Kabupaten
di bawah Propinsi Sulawesi Selatan dan Utara. Hasilnya adalah terbentuknya
Propinsi Sulawesi Utara-Tengah dengan Ibukota Minahasa dan Sulawesi
Selatan-Tenggara dengan Ibukota Makassar.
Pembentukan propinsi baru dengan menggabungkan dua wilayah
baru, dinilai tidak efektif, sehingga tuntutan otonomi terus disuarakan oleh
berbagai kalangan di daerah. Tuntuan itu tidak sia-sia karena pemerintah
melalui Undang-Undang No 26 tahun1959 tentang pembentukan daerah
otonomi baru. Undang-undang ini hanya berumur 5 tahun karena perjuangan
pembentukan Propinsi terus disuarakan oleh masyarakat Sulawesi Timur
menjadi propinsi sendiri.
Kementrian Dalam Negeri dan Otonomi Daerah melakukan rapat
dengar pendapat yang melibatkan tokoh-tokoh yang memperjuangkan
pembentukan daerah otonomi baru, tentang tuntutan pembentukan Propinsi
Sulawesi Timur, maka respons pemerintah adalah memisahkan Sulawesi
Selatan dan Tenggara serta Sulawesi Utara dan Tengah sebagai propinsi
sendiri. Perubahan terjadi ketika tuntutan pmbentukan Sulawesi Timur
dengan Ibukota Baubau diganti dengan Propinsi Sulawesi Tenggara dengan
Ibukota di Kota Kendari. Hal itu sesuai dengan Undang No. 13 Tahun 1964
Daerah otonomi baru setingkat propinsi kembali lahir di Sulawesi pada
tahun 2000 dan tahun 2014. Propinsi Gorontalo terbentuk pada tahun 2000
dan Sulawesi Barat pada tahun 2004. Pembentukan daerah otonomi baru
ini tidak lepas dari perkembangan demografi dan politik lokal yang dinamis.
Perkembangan itu di satu sisi mengurangi luas wilayah induk, namun di sisi
yang lain, memberi kesempatan kepada daerah untuk berkembang lebih baik.
Dengan demikian, tananan dan pengaturan pada kota-kota yang menjadi