Page 20 - Toponim sulawesi.indd
P. 20
6 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
6.064 orang Cina, dan 818 orang Arab. Pada tahun yang sama di Residensi
Menado, yang meliputi wilayah Sangihe dan Kepulauan Talau, jumlah total
mencapai 700.236 orang, termasuk 691.102 orang penduduk asli, 1.210
orang Eropa, 6.657 orang Cina, 1.262 orang Arab, dan 5 orang Timur Asing
lainnya. Peningkatan jumlah penduduk ini terus terjadi, yakni pada tahun
1914 disebutkan bahwa jumlah penduduk pada seluruh pulau Sulawesi
adalah 4.700.000 orang. Padahal data dari Ensiklopedia Nederlandsch Indie
tahun 1917 hanya berjumlah 2.700.000 jiwa. 4
1.4 Perkembangan Wilayah dan Kekuasaan
Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi pada awalnya hanya terdiri dari wilayah kerajaan lokal
yang berdiri sendiri. Sejarah ketika Islam mulai melembaga dan diterima baik
oleh rakyat dan pemimpin kerajaan-kerajaan lokal, maka terjadi perubahan
nama institusional, yakni dari kerajaan ke kesultanan. Ada kerajaan atau
kesultanan yang tunduk pada kerajaan lain yang lebih kuat dan besar.
Sebagai contoh, Kesultanan Buton, pada musim barat harus takluk dan
menerima pengaruh dari Gowa dan kemudian Bone. Pada musim Timur,
Kesultanan Buton harus rela menerima perintah dari Kesultanan Ternate.
Kondisi ini terus berlangsung sepanjang abad ke XVII-XVIII. Demikian halnya
dengan kerajaan-kerajaan di Gorontalo dan Sebagian besar Sulawesi bagian
utara, harus menerima pengaruh Islam dari Ternate karena ketergantungan
secara politik dan ekonomi melalui pertukaran (perdagangan).
Realitas empiris kepulauan Indonesia adalah lebih luas lautnya
daripada daratnya. A. B. Lapian mengemukakan bahwa laut adalah
4 Direction of the Historical Section, “CELEBES” (Handbooks Prepared Under the
Direction of the Historical Section of the Foreign Offlce-No. 74, May 1919), hlm. 7-8.