Page 242 - Toponim sulawesi.indd
P. 242
228 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Nusa, Maleo Tama, Partai Chips, dan Elsam. Salah seorang Kepala Desa di
Toili bernama Edi Sutrisno (orang Jawa) yang berlatar belakang petani.
Pada masa Orde Baru struktur eksport di Sulawesi Tengah, Pelabuhan
Luwuk sebagai salah satu Kota Pantai di Sulawesi Tengah menduduki
posisi yang ke-2 setelah Donggala. Eksport barang dagangan di Pelabuhan
Luwuk sejak tahun 1975 sebanyak 11.172.592 kilo gram. Tiga tahun
kemudian, eksport tersebut meningkat secara signifikan di tahun 1978
sebanyak 92.919.764 kilo gram, sementara eksport di Pelabuhan Donggala
pada tahun yang sama telah mencapai 126.316.878 kilo gram. Kemudian
menyusul Pelabuhan Poso pada tahun 1978 telah mencapai eksport
sebanyak 48.173.456 kilo gram. Barang eksport terpenting dari Pelabuhan
79
Luwuk antara lain: Kopra, Minyak Kelapa, Bungkil Kopra, Kopi, Kayu Hitam,
Rotan, Kopal, Mutiara, Kulit, ikan asin, dan Batu/Pasir. Komoditi ini berasal
dari berbagai daerah penyanggah di sekitar wilayah Luwuk seperti Toili,
Pagimana, Bunta, Banggai, dan Pulau Peling. Kesemua barang komoditi
tersebut dibongkar muat di Pelabuhan Kota Pantai Luwuk. Pemukiman ini
yang akan menopang Kota Luwuk sebagai sebuah kota pantai yang ramai
di masa depan.
79 K. Bangun, Sulawesi Tengah Dalam Angka 1978 (Palu: Kantor Sensus dan statistic Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, 1979),
hlm. 245.