Page 241 - Toponim sulawesi.indd
P. 241

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  227

                 14 Tolisu, unit 15 Sindang Sari, Unit 16 Makapa, Unit 17 Mantawaa, Unit

                 18 Karya Makmur, Unit 19 Singkoyo, Unit 20 Pasirlamba, unit 21 Gunung
                 Keramat, Unit 22 Lembah Keramat, Unit 23 bukit Makarti, Unit 24 Bukit

                 Jaya,  Unit 25 Piondo,  Unit 26 Ue  Lolu.  Transmigrasi  HTI kebanyakan
                 berasal dari transmigrasi local. Penduduk tiap unit berstandar 500 KK yang
                 menghuni  tiap rumah. Pemukiman awal di Toili  adalah  Toili,  Minahaki,

                 Singkoyo, Mantawa, Dongin, dan Rata. Kemudian didatangkan pemukiman
                 transmigrasi spontan dari Unit 1 hingga unit 5 berasal dari Jawa Timur dan

                 Jawa Tengah. Jawa Barat dating pada unit 12, 13, dan Mantawa. Pemukiman
                 di unit unit 7 dimulai sejak Desember 1976 yang berasal dari Jawa Tengah,
                 Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Pasar Tirtakencana terletak di Transmigrasi

                 unit 11 Toili.

                       Orang Kaya di Toili menurut seorang guru  yang bertugas selama 28
                                                              78
                 Tahun 8 bulan adalah Haji Ilyas (orang Bugis) dan Haji Laijo (orang Jawa).

                 Mereka ini adalah kaya dunia akhirat karena selalu menyumbang di Masjid
                 An Nur’ain Tirtakencana, Panti Asuhan dan Pesantren Darussalam di Cencana
                 Pura. Mushallah yang 17 di Tolili selalu mereka menyumbangkan hartanya.

                 Orang Luwuk di pemukiman tidak ada yang kaya di Toili. Haji Ilyas sering
                 undang orang makan bersama di rumahnya. Haji Ilyas berdagang campuran
                 dari  bangunan hingga  pecah  belah.  Haji  Ilyas  berasal  dari  Bone, datang

                 ke Toili sejak tahun 1982. Dia awalnya merangkak dari bawah kemudian
                 membangun rumah penginapan 24 kamar. Dia punya rumah 4 di  Toili dan

                 satu dipakai oleh BPR Toili. Kepala Kantor BPR Toili bernama Super Tono
                 (Mantan Kepala Cabang Bank Danamon di Gorontalo) kemudian dipakai
                 oleh Kris (Anak Mantu Pak Murad Husain). Motto pemukiman transmigrasi

                 Toili adalah “Kota Bergas” (Bersih, Elok, Rapi, Giat, Aman, dan Sejahtera)
                 karena sudah banyak pengeboran untuk ekspolarasi minyak bumi. Dulunya

                 bermoto “Kota Beras” (Bersih, Elok, Rapi, Aman, dan Sejahtera).  Perusahaan
                 yang  melakukan ekspolarasi adalah perusahaan Prabowo Sakti Utama, El

                 78   Wawancara Bapak Mustari Muhammad Ali, Kepala Sekolah SD Neg. Inpres 2 Tirta Kencana, tinggal di  Tirta Kencana.
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246