Page 245 - Toponim sulawesi.indd
P. 245

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  231

                 5.1.1 Buton: Konteks Geografis


                       Bagian ini membahas tentang proses historis kota yang mengalami
                 perubahan pusat dan nama kota yaitu dari kota Buton ke kota Bau-Bau selama

                 periode 1930-1960. Perubahan itu disebabkan antara lain oleh faktor migrasi,
                 aktivitas perdagangan dan pelayaran, administratif (birokrasi) pemerintah

                 (Hindia Belanda  dan Indonesia), dan faktor geografis. Bagaimana pusat dan
                 nama kota itu berubah dalam rentang periode 1930-1960? Bagaimana faktor
                 ekonomi, migrasi, perdagangan, dan geografis (topografi) mempengaruhi

                 perubahan pusat kota dari kota Buton ke kota Bau-Bau?

                       Bagaimana asal muasal nama Buton?  Penulis  menemukan
                 data dalam beberapa  versi.  Ada versi  yang  menyatakan  bahwa nama

                 Buton  berasal  dari  nama sejenis  pohon,  yaitu  pohon  “butun”  (bahasa
                 latinnya: Barringtonia asiatica). Pohon butun ini tumbuh bebas di pesisir
                 Selatan Pulau Buton, yaitu wilayah pesisir yang sejak dulu disinggahi kapal-

                 kapal layar yang melintas dalam jaringan pelayaran dan perdagangan di
                 Nusantara. Dalam masyarakat Buton ada suatu tradisi membuat upacara
                 yang  dikenal sebagai kaepeta.  Dalam upacara kaepeta  masyarakat

                 setempat menggunakan  daun  pohon  butun  sebagai ganti  piring  untuk
                 makan.  Bahkan  daun  pohon  butun  digunakan  pula  sebagai  bahan  dasar

                 membuat ketupat, masyarakat setempat menyebut ketupat butun karena
                 ketupatnya dari  daun  butun  dan  besarnya sebesar buah  pohon  butun.
                        Dari sisi  tradisi, sumber di  atas menunjukkan  adanya hubungan

                 yang erat masyarakat Buton dengan pohon butun. Dalam bahasa Melayu
                 ditemukan kosa kata  butun.  Atas  dasar itu, diduga  keras  bahwa yang

                 memberi nama demikian adalah orang yang menggunakan bahasa Melayu.
                 Hal  ini sejalan dengan  sumber-sumber historiografi  lokal  buton  yang
                 menyatakan bahwa Kerajaan Buton didirikan oleh kelompok Mia Patamiana

                 (Empat orang) yaitu imigran yang berasal dari Kawasan Semenanjung Johor.
                 Jadi, menurut versi  ini  nama Buton  diduga  kuat dipopulerkan  oleh
                 imigran Mia Patamiana dari tanah Melayu.
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250