Page 312 - Toponim sulawesi.indd
P. 312

298     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               dan militer seperti perkantoran militer dan fasilitas sosial, karena kondisi

               ekonomi dan politik negara yang sedang dalam tahap “masih sakit” secara
               ekonomi, sosial, dan politik.

                       Fase keempat adalah fase di mana kota-kota mulai berbenah dengan

               ideologi pembangunan yang ditiupkan Presiden RI, Suharto. Dengan jargon
               orde baru sebagai orde pembangunan, maka partisipasi publik dibangun

               dengan  memanfaatkan  momentum kekacauan di  era sebelumnya.  Orde
               baru selalu membangun kota dengan filosofi Jawa, alon-alon waton kelakon.
               Sumber daya alam yang sebelumnya dieksploitasi  pemerintah kolonial

               Belanda diteruskan pada periode ini untuk membiayai pembangunan dan
               birokrasi negara.  Selain itu, sebagai jaring pengaman sosial, pemerintah
                               82
               melakukan kontrol atas pemberitaan media dan menjaga kestabilan harga
               bahan pangan sebagai cara negara menjaga stabilitas sosial dan keamanan.
               Dengan pendekatan pembangunan negara dan kotanya seperti itu, maka

               infrastruktur kota, termasuk di kota Kolaka benar-benar seperti hidup di era
               Revolusi. Pembangunan Indonesia hanya umum terjadi di kota-kota besar
               sejak masa kolonial seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

               Kota-kota sekunder, benar-benar hidup  segan, mati  tak mau, seperti di
               Kolaka.

                                             (Footnotes)

               1  Data  tahun 1936-1940 diambil dari Majalah, : “Copra in East Indonesia”  in; The Economic
                   Review Vol I No. 4, Departemen of Economic Affairs, Batavia-Java, tahun 1947, hal. 122.














               82   Dianalisis dari telaah bacaan karya Anne Booth and Peter McCawley, eds., Ekonomi Orde
                   Baru (Jakarta:  LP3ES,  1990).  Lihat Juga  Thomas  J.  Lindblad,  Sejarah  Ekonomi Modern
                   Indonesia, Berbagai Tantangan Baru (Jakarta: LP3ES, 2001).
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317