Page 393 - Toponim sulawesi.indd
P. 393

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  379

                 bukti arkeologi dan bukti sejarah dimana kerajaan lokal yang dahulu pernah

                 ada  dan  bertakhta di  wilayah  Banggae yang kini  berada dalam  wilayah
                 Kabupaten  Majene Provinsi  Sulawesi  Barat. Berdasarkan  penelusuran

                 nama, “Buttu Ondongang” yang jelas jika dua kata itu kita artikan ke dalam
                 bahasa Majene, “buttu” berarti “bukit” dan “ondongang” adalah “tempat
                 melompat.”


                      Ada nama-nama  raja yang pernah  bertakhta di  Kerajaan  Banggae
                 seperti  Maradia I Salabose da I Banggae sebagai Maradia (raja).  Kompleks
                 makam raja Banggae tak ada  bangunan  yang bernafaskan  Islam  berupa

                 nisan dengan bentuk horizontal dilengkapi jirat atau kijing. Makam cukup
                 sederhana hanyalah berupa batu yang seolah ditancapkan ke dalam tanah.

                 Kompleks makam  ini  menurut keyakinan masyarakat setempat bahwa
                 terdapat jasad raja (maraqdia) Banggae yaitu raja Banggae I (I Salabose)
                 dan saudara kandungnya raja Banggae II (I Banggae). Keduanya adalah raja

                 di kerajaan Banggae yang pernah berkuasa pada awal masa-masa kerajaan
                 (amaraqdiangang) menggantikan masa Tomakaka. Masa Tomakaka di
                 wilayah  ini  berasal muasal dari  gabungan  beberapa wilayah  Tomakaka

                 seperti Tomakaka Poralle dan Tomakaka Mawasa.

                      Batu untuk bahan makam tak ada ukiran yang dapat ditemui, batu

                 tersebut hanyalah  berupa batu  karang/padas  polos  yang ditancapkan
                 dan  berfungsi  sebagai  tanda.  Dihubungkan  dengan  masa masuknya
                 Islam di kerajaan Banggae maka bentuk makam di kompleks makam raja

                 (maraqdia) Banggae  adalah sesuatu yang  punya hubungan positif,  saat
                 itu Islam belum masuk karena itu wajar jika kemudian jejak makam yang
                 ditemui tidak mencerminkan arsitektur makam yang Islami. Islam masuk ke

                 kerajaan Banggae dibawa oleh Syekh Abd. Mannnan saat Banggae dipimpin
                 oleh raja (maraqdia) bergelar Tomatindo di Masigi, masa setelah itu baru
                 kemudian Islam mewarnai banyak jejak peninggalan di Banggae, termasuk

                 bukti otentik masjid purbakala Syekh Abdul Mannan yang dapat ditemui
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398