Page 398 - Toponim sulawesi.indd
P. 398
384 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
di wilayah kota Majene. Fakta kota Majene sering banjir walau hujan
tak begitu deras juga tak bisa dikesampingkan, selain memang faktor
drainase yang kurang begitu baik.” 12
Kelima, Majene sebagai kota pantai dihubungkan dengan
perkembangan air di daratan Majene dan sumber Belanda yang menyebut
Majene sebagai suatu kata yang baru Menurut Muhammad Ridwan
Alimuddin. Namun, menurutnya kata Majene baru muncul di tahun 1800-
an, tetapi sesungguhnya kata Majene dalam peta tua pulau Sulawesi sudah
disebutkan pada tahun 1760, Gerit De Haan sudah menyebutnya dalam
peta yang dibuatnya di tahun 1760. Artikel Ridwan menyatakan bahwa:
13
“bukti pendukung adalah di sekitar bangunan SMP tak jauh dari
Kantor Bupati Majene atau di antara jalan trans Sulawesi dengan
bukit karang Ondongan, dulu, menurut beberapa orang tua di
Majene, ada banyak pohon “paqleoq”. Sejenis nipa, merupakan
tumbuhan yang umum tumbuh di tempat berair. Tumbuhan
yang juga bisa ditemui di sekitar danau di antara Lembang
dengan kota Majene.
Ada kemungkinan danau tersebut di atas adalah air yang
terjebak, antara bagian pantai yang ditimbun (direklamasi
secara masif dalam waktu lama, secara swadaya) dengan bagian
pinggir perbukitan. Atau, “teman” genangan air yang dulunya
banyak terdapat di (kota) Majene. Artinya, kata Majene itu
berasal dari kata “majeqneq” atau tempat yang berair (banyak
digenangi air), bukan “manjeqneq” atau berwudhu.
Yang pasti adalah, istilah Majene adalah istilah agak relatif
baru bila dibandingkan dengan nama-nama tempat lain di
12 Muhammad Ridwan Alimuddin, “Bedakan Majene dengan Kabupaten Majene,” http://
kacomar.blogspot.co.id/2014/05/bedakan-majene-dengan-kabupaten-majene.html.
13 “La Cartografphie De La Celebes, Tenue Secrete, De La V.O.I.C. 1643-1800;Periode
de Grand eser, dalam: E.C. Abendanon E.C. Abendanon, Expedition De La Celebes
Centrale, Voyages Geologiques et Geographiques a Travers La Celebes Centrale
Volume III (Leyde: Librairie et Imprimerie Ci-Devant E.J. Brill, 1918), hal. 1454: baca
juga: Haliadi-Sadi, Sejarah Perkembangan nama Teluk Tomini di Pulau Sulawesi,
Jurnal IKAHIMSI Edisi I, No. 2, Juli-Desember 2011, hlm. 31-52.