Page 399 - Toponim sulawesi.indd
P. 399

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  385


                     Mandar. Pertama, nama tempat Majene sepertinya tidak pernah
                     disebut dalam lontar-lontar tua Mandar (yang merujuk sebagai
                     nama tempat). Kedua, juga tak  ada Kerajaan  Majene atau  tak
                     ada kawasan khusus yang merujuk pada Majene  di waktu
                     lampau. Yang ada adalah Kerajaan Banggae, Kerajaan Sendana,

                     dan Kerajaan Pamboang  (ketiganya anggota  persekutuan
                     Pitu Baqbana Binanga, bersama Kerajaan  Balanipa,  Kerajaan
                     Binuang (keduanya berada di Kabupaten Polewali Mandar saat
                     ini), Kerajaan Tappalang dan Kerajaan Mamuju (keduanya ada
                     di Kabupaten  Mamuju).  Dan  keempat,  dalam  peta-peta  kuno
                     buatan  Eropa, tempat Majene  baru ada pada peta bertarikh
                     1800-san. Bandingkan nama tempat Mandar, Mamuju, Tallo, dan
                     lain-lain telah ada di peta yang dibuat 300 tahun sebelumnya.

                     Guna  menemukan  dalih paling  kuat  sehingga  Semenjung
                     Mandar  (dari  Tanjung  Rangas ke arah timur dan ke selatan)
                     disebut Majene adalah riset  pustaka atas catatan-catatan
                     Belanda.  Mengapa  catatan  Belanda?  Sebab  Belanda-  lah  yang
                     paling  sering  menggunakan kata  “Majene”  (merujuk tempat)
                     dibandingkan orang  Mandar sendiri.  Bila  keduanya berdasar
                     atas  pada penulisan  dalam  catatan  tertulis.  Dengan  kata  lain,
                     istilah Majene jarang ditulis di  lontar; tapi Belanda  sering
                     menuliskannya untuk menggantikan nama tempat yang identik
                     dengan wilayah Kerajaan Banggae.

                     Beberapa  catatan  Belanda  yang  mengisahkan  pertemuan-
                     pertemuan antara pihak Belanda,  Kerajaan  Bone dengan
                     Kerajaan-kerajaan di Mandar selalu menuliskan Majene untuk
                     menggantikan istilah Kerajaan  Banggae. Sebagaimana  yang

                     tertulis dalam Andaya 2004 halaman 177 “… Seluruh pemukiman
                     dan  kebun  di Balannipa,  Majene,  Bukko, Campalagian,  dan
                     Binuang dibakar atau dihancurkan …”, dan pada halamana 196
                     “… Mereka juga melaporkan akan segera datangnya utusan
                     dari negeri Mandar lainnya; Sendana,  Balannipa,  dan Majene
                     dengan membawa pesan yang sama …”. Andaya mengutip dari
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404