Page 395 - Toponim sulawesi.indd
P. 395

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  381

                 dalam persekutuan atau federasi “Pitu Baqbana Binanga.”  Majene juga
                                                                         9
                 menjadi  suatu tempat sebagai pusat  pendidikan,  dan pusat  pendidikan
                 juga berlaku hingga kini, karena Universitas Negeri ditempatkan di Majene

                 bukan di Ibu Kota Provinsi di Mamuju. Hal itu dinyatakan bahwa:



                     “…saat  ini Kabupaten Majene  dikenal  sebagai ibukota  Mandar
                     (tua). Selain sebagai posisinya ibukota Afdeling Mandar, juga jauh
                     sebelumnya,  di masa  kerajaan-kerajaan,  salah  satu  kerajaan  yang
                     ada di (Kabupaten) Majene  dianggap sebagai “Indoq”  (ibu) dalam
                     persekutuan tujuh kerajaan di pesisir pantai, Pitu Baqbana Binanga.
                     Yaitu Kerajaan Sendana. Posisinya sederajat dengan Kerajaan Balanipa
                     (saat ini masuk Kabupaten Polewali Mandar) yang disebut “Kamaq”
                     (ayah). Selain  sebagai ibukotanya  Mandar, Kabupaten Majene  juga
                     disebut kota pendidikan sebab dulunya pusat pendidikan di Afdeling
                     Mandar adalah Majene. Itulah sebab dalam kebijakan pembangunan
                     Provinsi  Sulawesi  Barat, diputuskan bahwa perguruan tinggi negeri
                     akan ditempatkan di Kabupaten Majene.  Dengan kata  lain,  aktivitas
                     pendidikan  atau  lembaga-lembaga  pendidikan  akan  ditempatkan  di
                     Kabupaten Majene.  Untuk  itu,  pembangunan  non-pendidikan  pun
                     harus berkaitan atau mendukung kebijakan tersebut.

                     Ada pendapat  mengenai asal mula  penamaan  Majene. Pendapat
                     pertama  (misalnya  dalam  Ahmad  1990  dalam  Ha�id  dkk  2000;  Sila
                     2006) mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari kata “manjeqneq”
                     (akar katanya “jeqneq” yang berarti air) atau berwudhu. Konon, pada
                     tahun 1875 di saat penjajah Belanda pertama kali mendarat di pesisir
                     Majene,  mereka  bertemu dengan  seseorang  yang  kebetulan sedang
                     “manjeqneq”.
                     Orang Belanda bertanya kepada orang yang berwudhu tersebut tentang
                     nama  negeri yang  didaratinya.  Sebab  tidak  saling  mengerti bahasa,
                     orang  yang  berwudhu mengira  orang  asing  tersebut bertanya  apa
                     yang sedang dia lakukan. Maka dijawablah “Manjeqneq”. Pikir itulah
                 9  Musyawarah  pembentukan  Pitu Baqbana  Binanga  dilakukan  oleh  Temopayung
                    Maradia Kerajaan Balanipa, Puatta I Kubur Maradia Sendana, Daeng Melato Maradia
                    Majene, Tomelakelake Bulawang Maradia Kerajaan Pamboang, Puatta I Karaname
                    Maradia  dari  Tapalang,  Tomijannang  Maradia  dari Mamuju,  dalam: Saharuddin,
                    Mengenal Pitu Babana Binanga (Mandar) Dalam Lintasan Sejarah Pemerintah Daerah
                    Sulawesi Selatan (Ujungpandang: Mallomo Karya, 1985), hlm. 39.
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400