Page 396 - Toponim sulawesi.indd
P. 396

382     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi



                   jawaban atar pertanyaan yang diajukannya, orang Belanda akhirnya
                   menganggap daerah yang didatanginya bernama Majene(q).” 10

                     Ketiga, Majene juga diakui bahwa berasal dari istilah yang menjadi
               kebiasaan  peradaban  dan  kebudayaan masyarakat  setempat  di  Tontoli.
               “manjeqneq-jeqneq” adalah kapal yang sudah diturunkan di Kampung Totoli

               yang disertai dengan masyarakat yang gembira sambil berenang-renang.
               Demikian juga kesaksian Orang Gowa-Talo yang menyebut “Manjeqneq.”

               Hal ini dinyatakan bahwa:
                   “Pendapat yang lain mengutarakan bahwa kata Majene pertama kali
                   digunakan  di saat  banyak  pelayar Gowa – Tallo  (Suku Makassar)
                   singgah atau berlabuh untuk berdagang di pesisir Totoli. Orang-orang
                   Makassar menyaksikan upacara penurunan perahu oleh orang Totoli.
                   Yang mana ada kebiasaan saling siram-menyiram saat perahu berhasil
                   di dorong ke laut (telah terapung). Oleh orang Makassar, prilaku itu
                   disebut “manjeqneq-jeqneq”.
                   Belakangan, orang Gowa tersebut menyebut kawasan itu sebagai
                   Manjeqneq-jeqneq yang  berubah  menjadi Majene.  Kata  atau  istilah
                   “manjeqneq”  yang  merujuk sebagai nama  tempat  ditemukan dalam
                   Lontar Tallo yang mengutip ucapan Raja Gowa Karaeng Tomapaqrisiq
                   Kallonna,  yang memerintahkan Raja Tallo  agar datang  ke Majene
                   guna mengusir Suku Tidung (bajak laut) yang mengganggu keamanan
                   pelayaran di kawasan tersebut. Kalimatnya, “Naungki mai ri Manjeqne”
                   (Pergilah engkau ke Majene). Pasukan Makassar  yang diutus ke
                   Majene  oleh Raja  Gowa  guna  mengusir bajak  laut  dipimpin oleh I
                   Mappatangkang Tana  Karaeng Pattingalloang  (Raja  Tallo)  bersama
                   dengan laskar Kerajaan Banggae yang dipimpin oleh Puatta I Salabose
                   Daeng di Poralle Maraqdia Bangga.” 11

                     Keempat,  Dukungan  data yang menunjukkan  bahwa Kota Pantai
               Majene merupakan kota yang berkaitan dengan air adalah istilah “jeqneq”

               atau air dalam Bahasa Mandar. Setiap musim hujan, Kota Pantai Majene
               selalu diliputi oleh banjir. Penjelasan ini diuraikan sebagai berikut ini.



                   “istilah Majene berasal dari istilah atau berakar kata “jeqneq” atau istilah
                   Mandar yang berarti air. Istilah Mandar yang lain juga merujuk air ialah
                   “wai” (air), “binanga” atau “minanga” (sungai), dan “salu” atau “salo”
               10  Muhammad Ridwan Alimuddin, “Bedakan Majene dengan Kabupaten Majene,” http://
                   kacomar.blogspot.co.id/2014/05/bedakan-majene-dengan-kabupaten-majene.html.
               11  Ibid.,
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401