Page 404 - Toponim sulawesi.indd
P. 404

390     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               1667. Tokoh Ulama Mandar ini bernama Daeng Konda atau biasa dipanggil

               di Tanah kaili dengan sebutan Pue Bulangisi (Tuan Yang Bergigi Putih).



               7.3.2  MAJENE: Kota Kolonial Belanda

                     Salah satu tangsi yang di bangun oleh Belanda di Kota Pantai Majene

               adalah di Boyang Sofa. Menurut Keterangan Kolonial Belanda dinyatakan
               bahwa:  “Di  daerah Mandar  Balangnipa  dan  Binuang,  pada  bulan-bulan
               pertama  tahun 1909  tomakaka Sumaroro bersama beberapa orang

               provokator termasuk  Daeng Majanang, Daeng Matabu, Daeng Padarra,
               Pua Camai  (tomakaka  Mambu),  Pua Dahe  dan  Pua Limbua,  yang pada

               tahun 1907 membunuh maradia Cenrana, perlawanan berlangsung. Tetapi
               perlahan-lahan perbaikan terjadi pada kondisi. Pua Cammai dan Pua Dahe
               datang menghadap yang contohnya diikuti oleh tomakaka Ratei Bulawan,

               salah satu pimpinan yang paling berpengaurh di Balanipa atas. Pada bulan
               Juni  1909  tomakaka Sumaroro dengan bantuan  penduduk  ditangkap;
               gerombolannya di bawah Daeng Majanang dan Daeng Matabu bersama

               Pua Limbua  selama beberapa saat mencoba  meneruskan perlawanan,
               tetapi setelah Daeng Matabu terbunuh pada tanggal 1 Agustus, kedua yang
               lain menyerahkan diri. Sikap penduduk kedua daerah kini dalam berbagai

               aspeknya berubah; pendaftaran dan pemungutan pajak yang menyertainya
               dilakukan tanpa perlindungan militer oleh kolektur; sejumlah besar senjata

               api  diserahkan dan  para kepala  serta penduduk  memberikan kerjasama
               yang diperlukan  dalam  pelaksanakan  tindakan  yang diperlukan  demi
               kepentingan mereka. 20


                     Di dekat jalan-jalan besar di afdeeling Mandar, yang dahulu dipenuhi
               oleh dusun-dusun tanpa penghuni, sejumlah kampung muncul. Jumlah
               pasar meningkat dan perdagangan ekspor perlahan-lahan tumbuh. Kondisi

               politik yang menguntungkan di afdeelng itu (dengan pasukan yang bisa


               20  Koloniaal Verslag over het jaar 1910, hlm. 49.
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409