Page 405 - Toponim sulawesi.indd
P. 405
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 391
digantikan oleh korps kepolisian bersenjata) ada kemungkinan bahwa hampir
semua orang yang sebagai akibat dari pergolakan yang terjadi pada tahun-
tahun sebelumnya di sana, bisa diperkenankan untuk ditarik kembali. Pusat
pemukiman Belanda pada masa itu di Boyang Sofa dimana Tangsi dibangun
untuk pemukiman tentara Belanda. Juga maradia Majene dan Pembauwang
yang dibuang ke Makasar menerima ijin serupa. Di daerah-daerah yang
termasuk Onderafdeeling Majene, suatu pembagian dalam distrik dilakukan.
Dengan tujuan untuk membantu Kontrolir Majene dalam memerintah
Onderafdeeling yang penting ini, dua orang gezaghebber ditempatkan demi
kepentingan pengawasan sehari-hari atas daerah Binuwang dan Balangnipa. 21
Ada sebuah jalan di Kota Majene yang bernama jalan baru sebagai
sebuah jalan yang telah diganti nama lamanya yakni jalan Gereja. Gereja
yang pernah berdiri di sekitar jalan baru tersebut sekarang ini sudah tidak
ada lagi karena sudah runtuh dan tidak dibangun lagi. Jalan gereja kemudian
digantikan dengan jalan Kamboja di Kota Majene. Gereja tersebut adalah
sisa-sisa perkembangan kolonial pada masa berkuasanya Kolonial Belanda di
Mandar. Arsitektur Kolonial yang masih dipelihara di Majene sebagai satu-
satunya gedung yang tetap dipertahankan adalah Gedung Museum. Gedung
museum ini memang bekas rumah sakit pada masa kolonial Belanda tatkala
mereka masih berkuasa di Majene. Gereja ini tidak berkembang, tetapi
22
Masjid yang lebih berkembang di Majene terutama perkembangan masjid di
Salabose yang dibangun oleh Syekh Mannang, juga masjid Pamboang dengan
imam H. Abdullah.
23
7.3.3 MAJENE: Kota Pendidikan dan Keberislaman
Majene sebagai Kota Pantai kontemporer lebih memilih
mengembangkan pendidikan ketimbang memperjuangkan dirinya
21 Koloniaal Verslag over het jaar 1911, hlm. 50.-
22 Wawancara Kado Tamma Lele di Majene tanggal 10 Mei 20016.
23 Wawancara H. Mahmud Mallisa di Majene tanggal 10 Mei 2016.