Page 23 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945
P. 23

Foto 6. Jenderal A.W.S. Mallaby dan Dr. Soegiri memberikan ultimatum kepada pemuda Surabaya.
                                    (Sumber : https://www.berdikarionline.com/cdn/2013/11/Mallaby.jpg.jpg)

               Pihak inggris juga menyatakan bahwa di antara tentara mereka tidak terdapat tentara Belanda. Dalam

        perkembangan selanjutnya, ternyata pihak Inggris mengingkari janjinya. Pada tanggal 26 Oktober 1945 malam

        satu peleton dari Field Security Section di bawah pimpinan Kapten Shaw, melakukan penyergapan ke penjara
        kalisosok untuk membebasan Kolonel Huiyer, seorang kolonel Angkatan Laut Belanda, dan kawan-kawannya.

        Tindakan inggris dilanjutkan pada keesokan harinya dengan menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Kantor
        Pos Besar, Gedung Internatio, dan objek-objek vital lainnya. Pada tanggal 27 Oktober pukul 11.00, pesawat

        Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata-senjata yang dirampas dari Jepang. Pemerintah RI menanyakan

        perihal  tersebut  kepada  Mallaby.  Mallaby  mengaku  tidak  mengetahui  perihal  pamflet  tersebut,  tetapi  ia
        berpendirian bahwa sekalipun sudah ada perjanjian dengan pemerintah RI, ia akan melaksanakan tindakan sesuai

        dengan  isi  pamflet  tersebut.  Sikap  ini  menghilangkan  kepercayaan  pemerintah  RI  terhadapnya.  Pemerintah
        memerintahkan  kepada  pemuda  untuk  siaga  menghadapi  segala  kemungkinan.  Pihak  Inggris  mulai  menyita

        kendaraan-kendaraan yang lewat (Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho, 2011:188).
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28