Page 24 - MODUL SISTEM SIRKULASI
P. 24
c. Trombosit (Keping-keping darah)
Trambosit atau keping-keping darah memiliki bentuk tidak teratur, tidak memiliki inti
sel dan berukuran sangat kecil (hanya berdiameter 2 µm). jumlah didalam darah sekitar 150-
400/µl. Trambosit berperan dalam proses pembekuan darah apabilah terjadi luka pada
pembuluh darah (Ross & Wilson, 2014).
1) Fungsi trombosit
Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian pendarahan), perbaikan pembuluh
darah yang robek, dan pembekuan darah. Jika pembuluh darah terpotong ,trombosit pada
sisi rusak akan melepaskan seretotnin dan proglastadin. Yang menyebabkan otot polos
pembuluh darah berkontriksi atau (mengerut) sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang
pembuluh darah, yang akan mengurangi kekurangan darah. Trombosit akan membengkak,
menjadi lengket pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak untuk
membentuk sumbat trombosit, sehingga dapat mengurangi pemdarahan sampai proses
pembekuan darah terbentu.
Gambar 2.4 Keping-keping Darah
Sumber: Hiswara (2019)
3. Mekanisme Pembekuan Darah
a. Proses Pembekuan Darah
Apabila terjadi luka dan darah keluar, maka trombosit (keping darah) akan bersentuhan
dengan permukaan luka yang kasar, dan pecah sehingga mengeluarkan trombopplastim
(tromboklinase). Tromboklinase bersama-sama dengan ion Ca2+ dan vitamin K akan
mengubah protronbin menjadi trombin. Trombin akan mengubah vibrinogen menjadi vibrin
yang akan menghalangi keluarnya sel-sel darah hingga terjadi pembekuan darah dalam waktu
sekitar 5 menit (Irnaningtyas, 2013).
Agar lebih mengerti silahkan simak video
pembekuan darah di samping ini
19