Page 108 - E-Modul Perencanaan Desain Interior Hunian Berdasarkan Pendekatan Ergonomi
P. 108
Peletakan ketiga zona juga disusun berdasarkan urutan dalam pekerjaan
memasak. Hal pertama yang dilakukan ketika akan memasak adalah
menyiapkan bahan makanan. Bahan makanan biasanya disimpan pada kulkas
untuk makanan basah dan pada rak terbuka maupun tertutup untuk makanan
kering. Kemudian bahan-bahan makanan tadi dicuci terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan agar makanan terhindar dari kotoran-kotoran yang ada pada
makanan. Setelah bahan makanan bersih, makanan akan mulai di racik
kemudian di masak. Pertimbangan-pertimbangan dalam peletakan zona
memasak tersebut dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 106. Urutan zona kerja
(Sumber: Pribadi)
Selain itu, pertimbangan lain dalam menentukan peletakan zona ini adalah
peletakan kompor yang tidak berbatasan langsung dengan jendela untuk
menghindari adanya angin yang dapat meniup nyala api atau mendorong tirai ke
arah api. Peletakan antara kompor dengan kulkas yang jauh juga dapat
mencegah adanya penyerapan panas yang berlebih pada kulkas sehingga
menyebabkan kulkas menjadi lebih cepat rusak.
B. Menentukan Dimensi Zona Kerja
Dalam menentukan dimensi pada ketiga zona kerja maka kita membutuhkan
data antropometri pengguna pada dapur tersebut. Hal ini kita akan
mengumpamakan bahwa yang sering memasak adalah ibu. Diketahui Ibu
berumur 35 tahun dengan tinggi badan 153 cm. Data antropometri yang
dibutuhkan dalam merencanakan dapur diantaranya tinggi siku berdiri (tsb),
tebal dada berdiri (tdb), lebar bahu (lb), pantat ke lutut (pl), jangkauan rentang
tangan (jrt), tinggi mata berdiri (tmb), jangkauan tangan ke depan (jtd), dan
95