Page 24 - Modul Instalasi Penerangan Listrik
P. 24
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
c. Sistem Pengaman terhadap Bahaya Listrik
Sistem pengamanan terdiri atas pengaman terhadap sentuhan
langsung dan pengaman terhadap sentuhan tidak langsung. Pengaman
terhadap sentuhan langsung antara lain menggunakan isolasi pengaman
yang memadai, menghalangi akses atau kontak langsung menggunakan
pembatas atau penghalang, menggunakan peralatan INTERLOCKING.
Pengaman terhadap sentuhan tidak langsung yakni dengan menggunakan
sistem perntanahan (grounding/earthing).
d. Keselamatan Kerja
Kecelakaan kerja kerap terjadi pada saat adanya pemasangan
instalasi listrik. Kecelakaan merupakan suatu kejadian yang tak terduga
dan tidak diharapkan karena dalam peristiwa tersebut tidak terdapat unsur
kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan kerja
menurut Depnaker merupakan kejadian yang tidak dapat diduga semula
dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari
suatu aktivitas atau kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan
kerusakan fisik/psikis atas orang dan atau kerusakan atas milik.
Kecelakaan umumnya terjadi akibat kontak dengan sumber energi yang
melebihi NAB (Nilai Angka Pembatas).
Kecelakaan kerja biasanya juga kerap terjadi pada saat pemasangan
instalasi listrik. Kecelakaan yang ada mampu terjadi akibat adanya sentuh
langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur
pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu adanya perhatian ekstra untuk
hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan
kerja yang diperlukan.
Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi manusia maupun bagi
instalasi itu sendiri. Potensi bahaya ini dapat menjadi sumber penyebab
terjadinya kecelakaan listrik. Terdapat empat macam bahaya listrik yaitu
bahaya kejut listrik karena tersentuh tegangan, bahaya kebakaran, bahaya
panas yang dapat merusak isolasi, bahaya ledakan atau percikan metal
panas.
Penerapan standard dan peraturan instalasi tenaga listrik 12