Page 215 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 215
215
“Kita sebagai kaum perempuan harus
punya kemandirian. Di konstitusi, kita
punya hak yang sama”
Presiden megawati menerima perwakilan
tiga pelajar pada kegiatan gerakan pelajar
anti narkoba di istana negara, 2003
(sumber: back tohir/setneg).
pendidikan dasar kepada tenaga pengajar yang dilatih dari “Perempuan punya hak yang sama
tamatan smu.”
Dengan demikian, Presiden megawati soekarnoputri dengan pria, termasuk dalam dunia
tak hanya menyediakan medan bagi lahirnya anak- politik. Karena itu, perempuan
anak jenius Indonesia di bidang fisika, matematika, dan harus berjuang dan berani melawan
astronomi dalam kejuaraan olimpiade sains internasional,
tapi menyemarakkan dunia pendidikan di semua jenjang, keadaannya”
di semua tempat. oleh karena itu ketika pelajar smun 3
Jayapura, septinus George saa, pada april 2013 memenangi yang kedua adalah ketersediaan kuota perempuan
lomba fisika bernama First Step to Nobel Prize in Physics minimal 30 % dalam uu Pemilu dan Partai Politik yang
di Polandia, indonesia kembali menyalakan optimisme: baru. Affirmative action itu memosisikan perempuan untuk
krisis ekonomi, sosial, dan politik perlahan bisa diurai dan mendapatkan kesempatan yang luas dalam politik dan
disingkirkan dari jalan reformasi. dijamin oleh konstitusi. megawati merupakan contoh sukses
Dalam hal pembelaan hak (politik) perempuan, Presiden emansipasi perempuan dalam sejarah modern indonesia.
megawati soekarnoputri mengeluarkan dua kebijakan
progresif. yang pertama adalah terbitnya uu no 23 tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah “Kita juga kagum, Megawati Soekarnoputri adalah
tangga. uu KDrt ini berpretensi melindungi perempuan presiden pertama di Indonesia, sehingga perempuan
terhadap maraknya kekerasan terhadap perempuan Indonesia sudah pernah terwakili menjadi presiden” –
dalam rumah tangga. aktivis pemberdayaan perempuan Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua MPR RI
nursyahbani Katjasungkana menyambut gembira hadirnya
uu KDrt karena di tengah populasi penduduk islam yang “Sebagai bahan ajar bagi perempuan Indonesia:
besar bisa lahir undang-undang yang progresif. uu KDrt kelebihan Bu Mega, yakni teguh pendirian dan
negara lain, india misalnya, yang lahir dua tahun kemudian, sederhana dalam kesehariannya” – Muhammad Jusuf
pada tahun 2006, tidak memasukkan marital rape sebagai Kalla, Wakil Presiden RI (2004–2009)
KDrt, sedangkan kita memasukkannya.
mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 215 8/21/14 1:18 PM