Page 210 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 210
210
Wakil Presiden megawati Presiden megawati soekarnoputri melakukan
mengunjungi korban kerusuhan dialog dengan warga aceh di masdjid besar
ambon pada 25 Januari 2000 baiturahman, banda aceh, tanggal 8 september
(sumber: reuters). 2001 (sumber: antara).
Fokus lain yang menjadi perhatian megawati adalah
soal integrasi bangsa. Ketika menjabat sebagai presiden, “Bangsa ini telah melupakan jati dirinya dengan saling
Megawati dihadapkan pada pelbagai konflik yang berpotensi pecah belah, bukan hanya secara pikiran, tetapi juga
perpecahan, seperti aceh, Poso, maluku, Papua, dan lain-lain. secara fisik. Kalau bangsa ini terpecah belah, saya mau
untuk menyelesaikan persoalan yang mengancam integrasi tinggal dimana, karena tubuh saya mengalir banyak
bangsa, megawati mengeluarkan kebijakan desentralisasi darah.”
kekuasaan yang disebut otonomi daerah, penyelesaian konflik
antarkelompok masyarakat yang terjadi selama kurun tahun Pemulihan Keamanan pada Desember 2001 yang diikuti
1998 hingga jelang peralihan abad, serta menetapkan status upaya dialog yang kemudian melahirkan deklarasi damai di
darurat militer dan operasi terpadu di aceh. malino, sulawesi selatan. saat itu hadir 25 tokoh masyarakat
Presiden megawati sadar keputusan yang diambilnya tak beragama Kristen dan 23 tokoh masyarakat islam untuk
populer. tapi demi integrasi bangsa, ia mengambil tindakan mengikat kata sepakat, masintuvu maroso. Hasilnya adalah 10
yang tegas. Di sisi lain Presiden megawati terus menawarkan butir kesepakatan yang disebut Deklarasi malino, yang berisi
untuk memberikan perhatian lebih kepada masyarakat aceh. antara lain kesediaan menghentikan konflik dan perselisihan
Ketika berada di banda aceh, 25 september 2002, Presiden di antara mereka, menghormati penegakan hukum, serta
megawati menyerukan, “saya akan melakukan apa pun agar mengembalikan hak dan kepemilikan kepada pemiliknya
selalu bisa bersama-sama dengan masyarakat aceh dalam yang sah sebelum ada perselisihan.
membangun kehidupan yang damai, sejahtera, dan maju Di Maluku, konflik antarkelompok masyarakat berlangsung
dalam satu keutuhan bangsa.” pada 1999 dengan eskalasi yang melahirkan krisis sosial yang
Di Poso, jalan perjanjian damai juga ditempuh untuk dalam. “Jika pertikaian di maluku yang telah berlangsung
menyelesaikan konflik horisontal antaranak bangsa yang lebih dari satu tahun tidak segera dihentikan, saya khawatir
dipicu oleh kebencian berbasis suku, agama, ras, dan maluku akan kehilangan satu generasi,” ungkap Presiden
agama (SARA). Konflik ini tak hanya memakan korban megawati pada 26 Januari 2001. masalah maluku kemudian
jiwa dan merusak infrastruktur, tetapi juga menyebabkan diselesaikan dengan memberlakukan status Darurat sipil
terjadinya krisis sosial. terdapat seratus ribu orang harus serta menjembatani perdamaian antara kedua pihak dengan
mengungsi. Pemerintah kemudian menggelar operasi model Poso. Hasilnya adalah lahirnya Deklarasi malino ii.
mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 210 8/21/14 1:18 PM