Page 206 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 206
206
Megawati Soekarnoputri mengucapkan
sumpah menjadi Presiden RI ke-5 pada
Sidang Istimewa MPR-RI, di Jakarta, Senin
tanggal 23 Juli 2001 (Sumber: ANTARA).
dalam SU MPR 1998. Kedua, supaya fungsionaris partai DARI IBU WONG CILIK MENJADI IBU PRESIDEN
memperjuangkan sungguh-sungguh agar presiden dan wakil Maka begitulah MPR pun mengadakan pemilihan
presiden dipilih dengan suara terbanyak. Ketiga, agar calon presiden, satu dari dua calon yang telah menampilkan diri,
presiden dan wakil presiden berkampanye menawarkan yaitu Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
program pada waktu pemilu. Berkat dukungan Poros Tengah yang digalang partai-partai
Menjelang SU MPR 1998, Megawati menyebutkan berlatar Islam dan didukung Partai Golkar, Abdurrahman
sejumlah nama yang pantas sebagai presiden, sebelum ia Wahid menang tipis dari Mega, yakni 373 suara berbanding
sendiri mengeluarkan pernyataan siap menjadi presiden. 313 suara. Dalam kekecewaannya, karena merasa
Kata Megawati, “Bila tidak ada keberanian dari mereka, dikhianati, Megawati agak keberatan untuk dicalonkan
maka dalam kesempatan ini saya dengan tulus dan ikhlas sebagai Wakil Presiden, tetapi atas bujukan beberapa
menyatakan ketidakberatan saya untuk memimpin negeri tokoh di samping para anggota PDIP memintanya
dan bangsa ini, bila hal tersebut memang telah menjadi untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden, Mega
kehendak dan tuntutan rakyat.” akhirnya bersedia juga untuk dicalonkan. Agak ragu juga
Dalam keterbukaan demokrasi di Pemilu 1999 yang ia menerima permintaan ini, sebab seandainya ia gagal
diselenggarakan pada 7 Juni itulah Megawati mendapat lagi terpilih sebagai wakil presiden siapa yang menjamin
dukungan dari rakyat. PDI Perjuangan menjadi pemenang tidak akan ada protes besar-besaran yang berujung pada
dengan persentase 33,76%, setara dengan 153 kursi di DPR. kerusuhan di mana-mana.
Sebagaimana amanat Kongres V PDI-P di Bali, 8-10 Megawati pantas khawatir. Segera setelah Abdurrahman
Oktober 1998, Megawati diperjuangkan menjadi calon dinyatakan terpilih, maka seperti dengan begitu saja letupan
presiden dari PDI-P di SU MPR 1999. Perjuangan itu makin sosial di beberapa kota terjadi. Bali, Pekanbaru, Medan,
mendekati titik akhir yang gemilang setelah jelang detik serta kota-kota kabupaten di Jawa Tengah dan di Jawa
SU MPR 20 Oktober 1999 B.J. Habibie sebagai petahana, Timur harus menghadapi suasana yang agak menegangkan,
menyatakan tidak bersedia mencalonkan diri sebagai presiden sementara di Jakarta massa PDI-P mulai berkonsentrasi di
setelah pidato pertanggungjawabannya ditolak MPR. Hanya sekitar bundara Hotel Indonesia.
ada dua calon yang berlaga dalam pemilihan presiden, yakni Anggota PDI-P di MPR segera bertindak cepat
Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. mengurus pencalonan Megawati. Pada 21 Oktober 1999,
mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004
Presiden RI FINAL REVISI 20082014 CETAK_130%_03_RevSBY_M5.indd 206 10/22/14 9:26 AM