Page 205 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 205

205













                 Wakil Presiden megawati soekarnoputri               Wakil Presiden megawati soekarnoputri bersama Presiden
                 menerima kunjungan Presiden KH                      abdurrahman Wahid bersama dengan pemimpin Plo
                 abdur rahman Wahid pada pembukaan                   yasser arafad dan pemimpin negara arab pada Konferensi
                 Kongres PDiP di semarang, 27 maret 2000             tingkat tinggi (Ktt) G-77 yang berlangsung di Havana,
                 (sumber: back tohir/setneg).                        Kuba, 12-14 april 2000 (sumber: back tohir/setneg)


                 pula di jiwa kita pesan dari pendiri republik yang kita cintai ini  Dari yang seharusnya digelar di tahun 2002, menjadi 1999.
                 bahwa kita cinta perdamaian tapi lebih cinta kemerdekaan.”   Habibie  juga  membuka  pintu bagi  semua  partai  untuk
                    sikap “golput” megawati berdampak pada perolehan PDi  mengikuti pemilu. total, terdapat 48 partai yang mengikuti
                 di Pemilu  1997,  sebuah  pagelaran  pemilu  yang  memakan  Pemilu 1999.
                 korban terbanyak dalam sejarah pemilu orde baru, yakni 70   PDi pro-mega juga bersiap dan bahkan yang paling siap
                 orang tewas. Partai kepala banteng ini hanya meraih 3,05%  untuk  bertarung  di  Pemilu  1999  itu.  untuk  membedakan
                 suara, setara dengan 11 kursi di DPr, padahal di tahun 1992  dirinya dengan PDi pecahan yang dipimpin budi Hardjono,
                 PDi meraup 14%.                                     mega  mengganti nama partai menjadi  PDi Perjuangan.
                    munculnya  megawati sebagai wanita politikus dalam  Perubahan  ini  diumumkan  di  stadion  senayan (sekarang
                 pentas politik di  indonesia sangat menarik.  megawati  Gelora  bung Karno), pada  14 Febaruari  1999.  logo partai
                 menjadi figur bagi perempuan Indonesia untuk terjun dalam  juga  berubah,  menjadi  banteng bermoncong putih dalam
                 politik praktis.  banyak tekanan dan persoalan yang harus  latar merah.
                 dihadapi  megawati serta usaha-usaha untuk merintangi   sebelum pemilu muncul suara-suara yang menginginkan
                 kepopulerannya. Pada 21  Juni 1997, sebuah pergelaran  PDiP mencalonkan mega sebagai presiden. suara-suara itu
                 wayang di yogyakarta dalam rangka acara pribadi dilarang.  muncul dari arus bawah, persis seperti ketika pemilihan ketua
                 alasannya, karena  mega akan hadir dalam acara tersebut,  umum PDi tahun 1993. Pada oktober 1995, anggota PDi di
                 meskipun dalam kapasitasnya sebagai pribadi. tekanan itu  Pekalongan mengedarkan  formulir  berjudul  “Koordinator
                 tidak menjadikan popularitas megawati surut. Dukungan arus  Warga  PDi  Pendukung  megawati  soekarnoputri”.  isinya,
                 bawah semakin menguatkan popularitas megawati saat itu.  dukungan kepada megawati untuk menjadi presiden 1998–
                    Krisis  moneter 1997  dan semangat keberanian  yang  2003.  Formulir  tersebut  ditandatangani 16  tokoh  PDi dari
                 ditularkan  megawati  dan  aktivis-aktivis  mahasiswa  dari  pelbagai daerah.
                 pelbagai  kampus mendorong arus  karnaval  sosial ke   Gagasan serupa muncul pula dari Jawa tengah. tak lama
                 perubahan struktur politik.                         kemudian  beredar  formulir  berjudul  “surat  Pernyataan
                    Pada 1998,  Presiden  soeharto digantikan  bacharuddin  Pendapat dan Keinginan” di markas fraksi PDi di DPr. isinya
                 Jusuf  Habibie.  bersama-sama  dengan  lembaga  legislatif,  memuat tiga hal. Pertama, meminta DPP PDi mencalonkan
                 Presiden b.J. Habibie menetapkan bahwa pemilu dipercepat.  megawati  sebagai  Presiden  republik  indonesia (ri)



                 mega w a tI SO e K a RNOPU t RI:2001-2004



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   205                                                 8/21/14   1:17 PM
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210