Page 38 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 38

38
                                                                               ir. sukarno beserta kawan-
                                                                               kawannya bersiap menghadapi
                                                                               sidang dengan didampingi tiga
                                                                               orang pembelanya di depan
                                                                               pengadilan kolonial bandung pada
                                                                               tahun 1926 (sumber: KitlV).













                 ia menyadari  juga bahwa  proses peradilan  yang  akan
                                                                     “Tak usah kami uraikan lagi, bahwa proses ini
              dihadapinya  bukanlah murni  masalah  hukum,  tetapi  akan
                                                                     adalah proses politik: ia, oleh karenanya, didalam
              menjurus pada kecurigaan politik. Karena itulah ia meminta
                                                                     pemeriksaannya, tidak boleh dipisahkan dari soal-soal
              pengacaranya,  mr.  sastromoeljono,  berkonsentrasi  pada
                                                                     politik yang menjadi sifat dan azas pergerakan kami,
              segi hukum,  sedangkan ia menulis sendiri pledoinya.
                                                                     dan yang menjadi nyawa fikiran-fikiran dan tindakan-
              Dalam  menghadapi  persidangan ini  sukarno dan teman-
                                                                     tindakan kami … “
              temannya didampingi oleh beberapa orang pembela, yaitu
              Ketua  Pni  Cabang  Jawa tengah  mr.soeyoedi, tuan rumah
              ketika  mereka  ditangkap;  mr.  sartono, seorang rekan  di  setinggi-tingginya tujuh tahun penjara”. Pasal-pasal
              algemeene studieclub, tinggal di Jakarta dan menjadi wakil  tersebut dikenal pula sebagai “pasal karet” karena memberi
              ketua yang mengurus soal keuangan partai. Para pembela ini  ruang tafsir subjektif yang  sangat luas, bahkan  sukarno
              mendampingi sukarno dan kawan-kawannya tanpa bayaran.  menyebutnya sebagai “aturan karet yang keliwat karetnya”.
                 setelah  delapan  bulan  berada  dalam  tahanan, pada  18   Di dalam rumah  tahanan  itulah  sukarno menulis
              agustus 1930  sukarno dihadapkan  ke sidang pengadilan  pidato  pembelaannya,  berjudul  “indonesia  menggugat”,
              bandung. ia dituduh menyebarkan propaganda yang dapat  yang menguraikan  penderitaan  rakyat  indonesia  karena
              mengganggu ketenteraman umum. Jadi, ia melanggar Pasal  pengisapan kolonialisme  belanda.  ia mengawali  pleidoinya
              169 Kitab undang-undang Hukum Pidana dan juga menyalahi  dengan mengatakan bahwa proses peradilan yang dialaminya
              Pasal 161,  171, dan 153.  Pasal-pasal  tersebut  adalah  ‘de  sesungguhnya bagian  dari  politik penguasa  kolonial untuk
              Haatzaai Artikelen’, yaitu pasal-pasal pencegah penyebaran  meredam gerakan nasional yang mulai tumbuh.
              rasa benci. Di dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana   sukarno tahu juga bahwa para hakim landraad bandung
              dinyatakan bahwa “seseorang yang terbukti mengeluarkan  mempunyai pandangan politik tertentu sebelum menangani
              perasaan kebencian atau permusuhan secara tertulis maupun  perkara yang dikenakan padanya. Pemberitaan koran-koran
              lisan, atau seseorang yang berhubungan langsung maupun  belanda, seperti AID de Preangerbode, juga sibuk menghasut
              tidak langsung dengan kegiatan-kegiatan yang  menghasut  agar hakim menghukum kelompok sukarno.
              untuk  mengadakan  pengacauan  atau  pemberontakan     Dalam pidato pembelaannya,  sukarno tidak sekedar
              terhadap  pemerintah  belanda,  dapat  dikenakan  hukuman  membeberkan ideologi dan perjuangan Pni, tetapi juga



              SUKARNO:1945–196 7



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   38                                                  8/21/14   1:12 PM
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43