Page 47 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 47
47
Gambar kiri dan kanan: Seluruh rakyat
Indonesia mendukung kemerdekaan,
tampak poster rakyat Rengasdengklok yang
mendukung Republik Indonesia. Pawai pada
10 Januari 1950 (Sumber: ANTARA/IPPHOS).
“Aku percaya mistik,” kata Sukarno. “Aku tidak dapat Jepang. Tiba-tiba si pemuda berkata, “Kami akan melarikan
menerangkan yang masuk akal, mengapa tanggal 17 Bung ke luar kota di malam buta ini. Sudah diputuskan
memberikan harapan kepadaku. Tetapi aku merasakan di untuk memindahkan Bung, demi keamanan.”
dalam relung hatiku bahwa dua hari lagi adalah saat yang Di peralihan malam dengan subuh menjelang sahur itu
baik. Tujuh belas adalah angka suci. Tujuh belas adalah Sukarno diculik bersama dengan Fatmawati dan Guntur
angka keramat. Pertama-tama kita sedang berada dalam yang masih bayi. Rupanya Hatta juga telah mereka culik.
bulan suci Ramadhan, waktu kita berpuasa. Hari ini Jumat, Pada pukul 09.00 pagi, mobil mereka akhirnya sampai di
Jumat Legi, Jumat yang manis, Jumat yang suci. Dan hari Rengasdengklok. Hingga sampai sore Jakarta masih tenang
Jumat tanggal 17. Al Quran diturunkan tanggal 17. Orang dan tenteram. Tidak terjadi apa-apa, tidak ada revolusi, dan
Islam melakukan sembahyang 17 rekaat dalam sehari. Ketika tidak pula terjadi perebutan aset-aset Jepang. Maka para
aku pertama kali mendengar berita penyerahan Jepang, aku pemuda yang menculik Sukarno pun mulai gelisah.
berpikir kita harus segera memproklamirkan kemerdekaan. Sementara itu rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Kemudian aku menyadari adalah takdir Tuhan bahwa Indonesia (PPKI) yang semestinya dibuka pada pukul
peristiwa ini akan jatuh di hari keramatnya. Proklamasi akan 10.00, terpaksa harus ditunda. Peserta rapat pun bertanya-
berlangsung tanggal 17. Revolusi mengikuti setelah itu.” tanya, “Kemanakah Sukarno dan Hatta?” Wikana, salah
Para pemuda tampak seperti dapat menerima argumen seorang yang merencanakan penculikan itu, akhirnya
Sukarno. Mereka pun bubar dan meninggalkan rumah memberi tahukan tempat kedua pemimpin itu diculik
Sukarno. dan disembunyikan. Mr. Subardjo, yang dekat dengan
Pukul 03.00 menjelang subuh tanggal 16 Agustus 1945, kelompok pemuda dan generasi tua, segera menjemput
Sukarno tidak bisa tidur. Ia termenung sendiri di dalam kedua pemimpin itu ke Rengasdengklok.
kamar sambil mempersiapkan diri untuk makan sahur. Pada tengah malam menjelang tanggal 17 Agustus
Keadaan sekitar rumah sepi. Tiba-tiba saja ia dikagetkan rombongan tiba di Jakarta. Sesuai keinginan Sukarno malam
oleh kedatangan serombongan pemuda dengan pakaian itu juga langsung diadakan rapat di rumah Laksamana
seragam. Di antara mereka juga ada Sukarni. Ia membawa Maeda karena rapat PPKI tertunda.
sebilah pedang samurai dan sepucuk pistol. Kemudian Setelah itu, dengan diantar Miyoshi, Sukarno dan
muncul pemuda lain sambil mengayun-ayunkan pedang Hatta pergi ke rumah Mayor Jenderal Nishimura. Dalam
SUKARNO:1945–196 7
Presiden RI FINAL REVISI 20082014 CETAK_130%_03_RevSBY_M5.indd 47 10/22/14 2:51 PM