Page 52 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 52

52

                                                                    Tetapi Republik dilahirkan dengan risiko. Setiap

                                                                    gerakan revolusioner menghendaki keberanian.
                                                                    Dan begitulah, di malam gelap tanpa bulan tanggal

                                                                    4 Januari 1946, kami membawa bayi Republik

                                                                    Indonesia ke ibukotanya yang baru, Yogyakarta.

              tampak dari sebuah kapal inggris situasi
              pertempuran di surabaya 10 november 1945.
              tembakan meriam meninggalkan bubungan
              asap tebal (sumber: antara/iPPHos).

                 Pada  tanggal  10  november  1945,  sekutu  melakukan  di bawah pengawasan sekutu, delegasi indonesia di bawah
              pengeboman  dan penembakan  besar-besaran  di surabaya.  pimpinan Perdana menteri sutan sjahir dan Ketua Delegasi
              negara yang baru memerdekakan diri ini telah resmi berada  belanda  memaraf  naskah persetujuan  linggajati  pada
              dalam suasana perang. Karena itulah peristiwa itu dikenang  tanggal 10  november  1946.  meskipun dalam  persetujuan
              sebagai  hari pahlawan.  Dan ternyata kota-kota lain di  linggajati disepakati Pemerintah republik indonesia hanya
              indonesia juga diserang secara besar-besaran pula.  berkuasa  defacto  di  Jawa  dan  sumatra,  optimisme  akan
                 Pukul 06.00 sore, tanggal 3  Januari  1946,  serangkaian  kembalinya kesatuan bangsa dan negara tetap besar.
              kereta sengaja digelapkan berhenti tanpa suara di belakang   Perdamaian sementara ini dimanfaatkan Presiden sukarno
              rumah Presiden sukarno. Diam-diam rombongan masuk ke  dengan sangat efektif. ia, sang Presiden dari sebuah negara
              gerbong  kereta.  niCa  memeriksa  semua  kereta  api yang  yang  merdeka,  berkeliling mengunjungi daerah-daerah
              keluar masuk stasiun. Gerbong yang ditumpangi rombongan  republik di Jawa dan sumatra, bahkan sampai ke aceh. Ke
              Presiden tidak disambungkan dengan gerbong yang lain dan  mana pun ia pergi rakyat setempat menyambutnya dengan
              dibiarkan  gelap.  Gerbong  itu  dibuat  seolah-olah  terpisah  penuh  kecintaan. Di mana  pun ia sempat  menyampaikan
              dari gerbong yang ada di depannya, sehingga bisa lolos dari  pidatonya,  semangat  perjuangan  rakyat pun  semakin
              pemeriksaan niCa.                                   memanas. Kunjungannya di masa revolusi ini selalu diingat
                 tentara sekutu/inggris dan niCa lelah juga menghadapi  dengan  penuh  rasa  nostalgia oleh masyarakat  setempat,
              keberanian  laskar rakyat dan kedisiplinan tentara resmi  bahkan juga ketika konflik daerah dengan pemerintah pusat
              republik  indonesia (mula-mula  badan Keamanan  rakyat,  masih terasa, sampai kini pun kunjungannya ke aceh di masa
              kemudian tKr, dan akhirnya tni). Kemudian satu per satu  revolusi ini masih hidup dalam kenangan.
              sejumlah  kota mulai  jatuh di bawah  kekuasaan  tentara   setelah persetujuan  linggajati Pemerintah  republik
              belanda.  sementara  itu, dunia  pun sudah mengetahui  indonesia semakin intensif melakukan diplomasi. Ketika
              tentang perjuangan  kemerdekaan  yang dihadapi  bangsa  itulah india, mesir, dan negara-negara arab semakin tegas
              indonesia.  untuk mengatasi  situasi yang semakin  tegang  menyatakan dukungan mereka pada  republik  indonesia.
              pimpinan tentara sekutu/inggris memaksa agar kedua belah  Di lain pihak belanda melanjutkan politik pecah belahnya.
              pihak yang  bersengketa menempuh  jalan perundingan.  Hubungan antara Pemerintah  republik  indonesia dengan
              setelah  beberapa  pertemuan  informal dilakukan,  akhirnya  belanda, yang masih merasa sebagai pemilik Hindia belanda,



              SUKARNO:1945–196 7



     Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd   52                                                  8/21/14   1:12 PM
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57