Page 93 - MODUL SENI RUPA 2&3 DIMENSI
P. 93

Lampiran





                                   b.  Pengembangan Tipe Haptic


                                       Pengertian tipe haptic adalah titik tolak penghayatan peserta didik
                                       lebih  banyak  berdasarkan  pada  gagasan  pribadinya.  Sehingga

                                       faktor  internal  lebih  banyak  berperan.  Hal  ini  terbukti  dari
                                       karakteristik  karyanya  yang  lebih  dominan  sebagai  ekspresi
                                       perasaan  subjektif  yang  mengarah  kepada  corak  non  realistis

                                       tidak  berupaya  menghadirkan  ilusi  ruang  secara  optis,  tidak
                                       perspektivis,  gubahan  gerak  dan  proporsi  figur  ekspresif,

                                       penggunaan  warna  tidak  sebagai  terjemahan  warna  objek,
                                       melainkan  lebih  banyak  sebagai  simbol  yang  sesuai  dengan
                                       perasaan subjektifnya. Sama seperti tipe visual, maka tugas guru

                                       pula  untuk  mengembangkan  tipe  haptic  ini.  Termasuk
                                       mengembangkan kemampuan melukis peserta didik yang berada
                                       di antara kedua titik optimal tipe-tipe tersebut, yang disebut tipe

                                       campuran.  Sebelum  memberikan  penilaian  karya-karya  peserta
                                       didik  sebaiknya  di  klasifikasi  terlebih  dahulu  (kelompok  tipe
                                       visual, dan kelompok tipe haptic).Dari uraian di atas menjadi jelas

                                       bahwa  penilaian  karya-karya  yang  sifatnya  haptic  tidak  bisa
                                       dinilai  dengan  kriteria  visual,  melainkan  dengan  kriteria  haptic.

                                       Biasanya  hal  ini  jarang  dilaksanakan  oleh  guru  seni  rupa,
                                       sehingga  kerap  kali  peserta  didik  yang  termasuk  tipe  haptic
                                       dengan  sendirinya  dirugikan,  karena  mendapatkan  penilaian

                                       yang  tidak  proporsional  dari  guru  seni  budaya  atau  seni  rupa.
                                       Pemberian  tugas  kepada  peserta  didik,  guru  memberikan

                                       kebebasan  mencipta  sesuai  potensi  peserta  didik.  Pemberian
                                       tema  berkarya  bisa  sama,  tetapi  gaya  berekspresi  bebas,
                                       sehingga  setiap  peserta  didik  berkarya  sesuai  dengan  potensi

                                       dan kesenangan masing-masing. Dengan proses belajar seperti
                                       ini, akan menghasilkan karya-karya peserta didik yang beragam,
                                       seperti  naturalis,  realis,  dekoratif,  impresionis,  ekspresionis,

                                       organik, liris, dan lain-lain. Bila keberagaman karya peserta didik
                                       telah terealisasi sebagai hasil proses pembelajaran, maka kriter




                                                                                                  75
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98