Page 92 - MODUL SENI RUPA 2&3 DIMENSI
P. 92
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
diharapkan diperoleh kesimpulan yang memuaskan
tentang aspek keindahan (estetika), aspek seni (artistik)
dan aspek nilai (makna) lukisan.
2. Berkreasi
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran seni rupa, Viktor
Lowenfeld dalam bukunya Creative and Mental Growth,
menyimpulkan adanya the visual type dan the haptic type dalam
karya para peserta didik. Maka konsep dan praksis pendidikan formal
di sekolah menengah atas berusaha mengembangkan kedua tipe
tersebut secara konsekuen.
a. Pengembangan Tipe Visual
Pengertian karya desain dasar tipe visual adalah titik tolak
penghayatan peserta didik lebih banyak berdasarkan
pengamatan atas bentuk alam sekitar. Sehingga faktor eksternal
relatif lebih berperan ketika mereka melukis. Ciri-ciri dan corak
karya desain dasar mereka mengarah kepada seni lukis realisme
atau naturalisme. Tugas pendidik adalah mengembangkan
kemampuan melukis dengan tipe visual ini. Kepada peserta didik
diberikan metode pendidikan teori imitative, penguasaan
ketrampilan meniru rupa objek karya desain dasar dengan
hukum-hukum optik. Jadi guru perlu memberikan pengetahuan
proporsi, anatomi, perspektif, teori warna, dan permasalahan
ketrampilan sebagai bekal yang perlu dipahami peserta didik
dalam proses pembelajaran seni lukis antara lain
memperlihatkan ilusi ruang, menghadirkan perspektif,
memperlihatkan plastisitas gerak objek, proporsi visual, dan
penggunaan warna sebagai terjemahan warna objek yang
menjadi tema lukisannya.
74