Page 88 - MODUL SENI RUPA 2&3 DIMENSI
P. 88
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA
seni rupa, museum seni rupa, sanggar seni rupa, asosiasi seni
rupa, dan lain-lain. Dengan cara kerja kolaboratif antara peserta
didik dengan peserta didik, atau antara peserta didik dengan
guru, antara peserta didik dengan perupa yang berpameran,
dengan seksi edukasi museum, tokoh perupa, pedesain, pekria,
dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran proyek yang
mementingkan kerjasama ini, harus ada permasalahan
kesenirupaan sebagai tantangan untuk diinvestigasi. Peserta
didik mendesain proses pemecahan masalah itu sebagai solusi
yang disepakati bersama oleh peserta didik dan guru.
4) Bahasa Sebagai Penghela
Guru seni budaya atau seni rupa, di samping tugas utamanya
melaksanakan pembelajaran kesenirupaan, juga menjadi
pelaksana pembelajaran bahasa Indonesia. Artinya, ketika
melaksanakan proses pembelajaran guru menjadi pengarah
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya
dalam kegiatan diskusi, diharapkan para peserta didik mampu
menggunakan bahasa formal dan etika berbahasa dengan baik.
Dalam konteks ini, guru bertindak sebagai moderator dan
sekaligus menjadi “teladan” penggunaan bahasa Indonesia yang
jelas, logis, dan sistematis.
Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni rupa,
merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan
dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan variasi
konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa.
1. Berapresiasi
Materi pembelajaran apresiasi seni menerapkan pendekatan saintifik,
memerlukan objek pengamatan berupa karya seni rupa murni (seni
lukis, patung), seni rupa terapan (desain komunikasi visual, desain
70