Page 112 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 112
Republik Indonesia. Maka bisalah pula politik Indonesia sebagai sebuah tampak terhampar di hadapan mata. Royaume de Crivijaya” (BEFEO, 18,6,
dipahami kalau dalam konteks sistem negara adalah sesungguhnya suatu Tentu saja hal ini mudah dipahami juga, 1918). Dari prasasti ini diketahuilah
pemerintahan “demokrasi perlementer”, ideologi? Jadi, apakah corak keterkaitan sebab bukankah kemegahan candi itu bahwa pada abad ke-7 Masehi
berdasarkan UUD Sementara (1950), ideologi nasionalisme Indonesia dengan dengan teramat mudah memancing Kerajaan Sriwijaya telah menampilkan
yang menjadikan Presiden hanyalah dinamika sejarah? Bagaimanakah pertanyaan dan sekaligus kekaguman? diri sebagai sebuah pusat kekuasaan
seorang Kepala Negara, tetapi bukan hubungan historis antara Papua— Begitulah seandainya pandangan yang kokoh di Sumatra bagian
Kepala Pemerintahan, “masalah pulau yang terletak di ujung Timur kesejarahan telah dilayangkan maka Selatan. Kalau begitu halnya, maka
Irian Barat” kadang-kadang bisa kepulauan Nusantara—dengan tampaklah betapa Borobudur bukanlah apakah jawaban dari keraguan akan
juga menjadi unsur konflik politik pulau-pulau lain yang telah menjadi sekedar sebuah candi Buddha yang makna historis dari kesaksian yang
tersembunyi antara Presiden Soekarno bagian dari Republik Indonesia bisa teramat megah. Candi Borobudur, diberikan oleh candi Borobudur yang
dengan kabinet-kabinet, yang dikuasai diterangkan? Maka baiklah jika uraian yang terletak di Jawa Tengah ini, megah ini?
oleh partai politik. Bukankah Soekarno, tentang Papua ini, dimulai dari suatu bukanlah sekadar bukti dari ketinggian
bukan hanya seorang Presiden yang perbandingan sejarah internal—ketika kebudayaan dari masa lalu, tetapi Setelah mempelajari prasasti-
terikat oleh keharusan UUD, tetapi pengalaman dari beberapa daerah adalah pula saksi sejarah tentang prasasti yang berkaitan dengan hal
adalah pula seorang tokoh nasionalis dibanding-bandingkan. Karena itu tidak dinamika keagamaan dan perpolitikan ini lebih lanjut serta menelaah hasil
yang tidak mungkin dengan begitu ada salahnya kalau sekelumit episode yang pernah terjadi di wilayah penemuan para ilmuwan yang telah
saja melupakan cita-cita dan ideologi dari sejarah masa lampau tanah air Nusantara ini. meneliti fakta historis yang menarik
nasionalisme, yang sejak muda telah yang paling mudah teringat dikisahkan ini, seperti perdebatan akademis
dipeliharanya? sekedarnya. Sebuah fakta historis dari masa lalu antara Krom dengan Stutterheim—
mungkin mencengangkan juga. Candi yang berkisar tentang ”siapa yang
Papua dari Lintasan di Ketika masa awal dari sejarah bangsa Borobudur ini dibangun pada abad menguasai siapa”—maka de Casparis
Kejauhan-Sejarah telah mulai mendapat perhatian, maka VII oleh dinasti Sailandra. Maka sampai pada suatu kesimpulan. Kasus
bisalah dipahami juga kalau hal yang dikatakanlah bahwa candi Borobudur Borobudur, katanya bukankah masalah
Begitulah bisa dikatakan bahwa paling lebih dulu menarik perhatian adalah “the highest expression of kekuasaan—apakah Jawa menguasai
sejak Proklamasi Kemerdekaan ialah bangunan tua yang tampak the artistic genius of the Sailandra Sumatra, ataukah sebaliknya—tetapi
dikumandangkan, nasib dan kedudukan megah berdiri. Bukankah bangunan period”. Tetapi bukankah Sailandra adalah peneguhan fakta historis
Papua dalam konteks Republik itu tampak aneh tetapi bukankah adalah dinasti yang berkuasa di tentang adanya hubungan dinasti dari
Indonesia telah menjadi bagian dari pula bangunan itu adalah bagian Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan kedua wilayah ini. Pada abad VIII dan
wacana ideologi dan politik—betapa dari warisan kebudayaan bangsa? maritim besar yang berpusat di IX, dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya
pun pulau yang terletak di ujung Timur Karena itu bisalah dipahami juga wilayah Palembang? Fakta sejarah ini yang beragama Shiwa dan Dinasti
itu masih berada di bawah kekuasaan kalau pertanyaan kesejarahan telah ditemukan dan disampaikan pertama Sailandra yang beragama Buddha
asing. Tetapi bukankah nasionalisme dengan begitu saja melintas seketika kali oleh seorang ilmuwan Prancis, G. berkuasa di Jawa Tengah. Tetapi
yang menjadi landasan dari sikap kemegahan candi Borobudur telah Coedes dalam artikel klassiknya “Le menjelang berakhirnya abad IX Dinasti
96
97
96 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 97
P