Page 108 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 108

acuan sejarah—sampai kini tetap         Di peristiwa inilah tentara Belanda                        keberhasilan serangan itu dirasakan     Jawa dan Sumatra. Yogyakarta, ibukota
                      terpaku dalam ingatan kolektif bangsa.   menyerang wilayah Republik Indonesia                      maka beberapa daerah menampilkan        Republik Indonesia berhasil diduduki
                      Seruan kemerdekaan—“merdeka             dengan kekuatan persenjataan yang                          diri sebagai “negara bagian”. Memang    dan para pemimpin Republik, ketika
                      atau mati”—dan pengorbaan ribuan        serba lengkap—seketika pesawat                             pada puncak keberhasilan agresi         inilah Presiden dan Wakil Presiden/
                      anak bangsa demi kemerdekaan kini       terbang telah menjatuhkan bom, maka                        militernya (Agresi Militer Kedua sejak   Perdana Menteri serta beberapa
                      telah menjadi kenangan yang tidak       di waktu itu puluhan meriam mulai                          akhir 1948 sampai pertengahan 1949),    menteri berhasil ditawan tentara
                      terlupakan dan menjadi bagian dari      menghantam kota-kota. Di setiap                            kemenangan ini memberi kesempatan       Belanda. Tetapi tiga-empat hari
                      cacatan sejarah yang tidak mungkin      wilayah yang bisa diduduki maka                            pada beberapa tokoh daerah untuk        setelah Yogyakarta diduduki, PDRI
                      terhapus. Apapun mungkin definisi yang   di sana pula tentara-pendudukan                           mendirikan apa yang disebut “Negara     didirikan di sebuah nagari di Sumatra
                      akan diberikan tetapi yang pasti ialah   Belanda mendirikan atau memberi                           bagian”. Tetapi di beberapa daerah,     Barat. Di bawah pimpinan Sjafruddin
                      masa revolusi nasional—ataupun kalau    kesempatan luas bagi golongan yang                         hasutan Belanda ini mengalami           Prawiranegara, salah seorang menteri
                      lebih suka menyebutnya sebagai zaman    ingin mendapatkan kesempatan                               kegagalan. Betapa pun tentara Belanda   yang telah mendapat mandat dari
                      “perang kemerdekaan bangsa”—adalah      untuk berkuasa mendirikan lembaga                          berhasil menduduki wilayah Yogyakarta   Presiden (Soekarno) dan Wakil
                      periode yang memancarkan suasana        “pemerintahan” yang baru.                                  dan Sumatra Barat, namun kedua          Presiden/Perdana Menteri (Hatta), PDRI
                      dan pengalaman yang menuntut                                                                       daerah ini—di samping Aceh yang         melanjutkan perlawanan terhadap
                      pengorbanan. Tetapi bukankah salah      Dua kali perundingan resmi sempat                          “terbebas” dari pendudukan militer      agresi Belanda. Tetapi lebih daripada
                      satu ciri yang terpenting dari setiap   dilakukan—Perundingan Linggarjati                          Belanda—tetap merupakan pendukung       itu, kehadiran PDRI adalah pula suatu
                      revolusi adalah kepadatan peristiwa dan   dan Perundingan Renville—tetapi pada                     setia dari Pemerintah Darurat Republik   pernyataan yang tegas akan keutuhan
                      keragaman corak kejadian dalam waktu    setiap perundingan itu Belanda selalu                      Indonesia (PDRI). Kota-kota mungkin     dan keberlanjutan eksistensi Republik
                      yang teramat singkat? Begitulah, dalam   berhasil mempertahankan kekuasaan                         telah diduduki tentara Belanda, tetapi   Indonesia. Selama beberapa bulan
                      masa yang relatif pendek itu, sekian    militer di wilayah yang berhasil                           desa-desa adalah wilayah dari mana      eksistensi riil dan formal dari Republik
                      banyak pertempuran terjadi di berbagai   didudukinya. Dalam suasana ini tentara                    pendukung setia Republik. Di wilayah    Indonesia dipertahankan dengan
                      kota dan bahkan juga di sekian banyak   pendudukan Belanda sempat juga                             pedesaan inilah Tentara Nasional        keberadaan dan aktivitas PDRI—sebuah
                      desa di hampir seluruh wilayah tanah    mendirikan atau memberi kemungkinan                        Indonesia melatih diri, menambah        pemerintahan yang dikatakan berpusat
                      air. Dalam situasi ini, sekian kali pula   bagi terwujudnya apa yang disebut                       pasukan, dan bila saatnya datang,       “somewhere in the jungle”. Dengan
                      perundingan Indonesia-Belanda           “negara bagian” dan mendorong                              menyerang benteng dan pasukan           keteguhan perjuangan dan perlawanan
                      tentang kemungkinan penghentian         daerah itu untuk berpisah dari Republik                    Belanda.                                TNI di bawah pimpinan Jenderal
                      tembak-menembak kedua belah pihak       Indonesia, yang telah berpusat di                                                                  Sudirman, dan dukungan rakyat, praktis
                      yang bermusuhan diadakan juga.Tetapi    Yogyakarta. Hal inilah pula yang terjadi                   Begitulah—kalau kisah-sejarah           menyebabkan claim Belanda bahwa
                      memang jika perang yang terencana       ketika tentara Belanda melancarkan                         tentang “masa revolusi” boleh diulang   Republik Indonesia sudah terhapus tidak
                      harus disebut maka dalam masa konflik   “agresi kedua” dan berhasil menduduki                      sekedarnya—pada tanggal 19              membawa pengaruh dan dampak apa-
                      bersenjata ini, Republik Indonesia      beberapa kota bahkan juga ibu kota                         Desember 1948 Belanda melancarkan       apa, bahkan tidak pula dalam dinamika
                      menghadapi dua kali “agresi militer”.   Republik Indonesia, Yogyakarta. Setelah                    serbuan militer besar-besaran di seluruh   politik internasional.



                                                                                                                                                                                                      9
                   92     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  933
                   92
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113