Page 111 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 111
Karena mengetahui dan mengakui “negara-negara bagian”—hasil Pada waktu yang bersamaan, upacara front of our car. Others were knocked
bahwa Republik Indonesia adalah bentukan atau dukungan Belanda— formal peralihan kekuasaan terjadi down...”. “Alhamdulillah—thank God ” I
negara-bangsa yang sedang yang disebut B. F. O. (Bijeenkomst juga di Jakarta. Ketika itulah “wakil cried. “We are free!”
mempertahankan kemerdekaannya, voor Federale Overleg) maka mahkota Belanda” secara formal
dunia internasional—lewat Perserikatan persetujuan yang dicapai dalam KMB “mengembalikan” kekuasaan kepada Tetapi mestikah diherankan kalau
Bangsa-Bangsa (PBB), yang baru ini akhirnya berhasil menghentikan wakil resmi pemerintah Republik seketika bendera Merah Putih
dibentuk setelah Perang Duna II pertempuran dari kedua belah pihak Indonesia, Sultan Hamengkubuwono dikibarkan di Istana Merdeka maka di
berakkhir—menuntut penghentian yang bermusuhan. KMB berhasil juga IX, wakil Perdana Menteri Republik waktu itu pula awal baru dari konflik
tembak-menembak dan mendesak merumuskan landasan perdamaian Indonesia. Seketika peristiwa ini telah Indonesia-Belanda telah pula mulai
agar perundingan demi terwujudnya dan kerjasama Indonesia (dalam terjadi maka di waktu itu dinamika diletakkan? Bahkan setelah beberapa
perdamaian dimulai kembali. Begitulah bentukan Republik Indonesia Serikat- dan arus baru dari sejarah bangsa pun saat konflik yang bermula bercorak
setelah mengadakan perundingan RIS) dengan pemerintah Belanda, di bermula. perdebatan dan diselang-seling oleh
pendahuluan Indonesia-Belanda bawah pimpinan formal Ratu Belanda. hubungan diplomatik dan kultural yang
(dikenal sebagai “perundingan Begitulah, meskipun Republik Indonesia Maka begitulah waktu untuk kembali terasa seakan-akan menjanjikan masa
Roem-van Royen”) dilakukan, maka harus “membayar hutang”—utang ke Jakarta telah datang, dengan dielu- depan yang baik itu, landasan konflik
Yogyakarta pun dikembalikan ke tangan yang dibuat pemerintah Belanda untuk elukan oleh ratusan ribu penduduk yang telah tertanam tidak terlupakan.
Pemerintah Republik Indonesia. Segera membiayai operasi militer dalam Jakarta—kota tempat dicetuskannya Unsur perselisihan sosial-politik yang
setelah Soekarno dan Hatta kembali ke memerangi Republik Indonesia—dan Proklamasi Kemerdekaan, yang telah bersemi ternyata malah semakin
ibukota, Yogyakarta, maka apa yang negara kesatuan Indonesia yang kini telah dinyatakan sebagai dalam mencekam. Terjadi di masa
disebut Konferensi Indonesia I dan II, bersatu kini secara formal telah ibukota negara—Soekarno, sebagai Republik Indonesia masih berada dalam
yaitu pertemuan Republik Indonesia terbagi-bagi antara Republik Indonesia Presiden dari sebuah negara yang fase—sebagaimana disebut seorang
dengan “negara-negara bagian”, dengan apa yang disebut “negara- telah mendapat pengakuan resmi, ahli ilmu politik asing—constitutional
yang kehadirannya langsung ataupun negara bagian”, tetapi KMB diakhiri melangkahkan kakinya menaiki tangga democracy, demokrasi konstitusional,
tidak disponsori Belanda, diadakan di dengan harapan akan datangnya masa Istana Merdeka. Sekian tahun kemudian bisalah dipahami juga, kalau praktis
Yogyakarta. Begitulah setelah beberapa depan yang cerah. Begitulah setelah ketika mengenang peristiwa itu Bung setiap kabinet yang akan memulai
persiapan dilakukan maka Konferensi para delegasi mengadakan konsultasi Karno pun berkisah: masa kekuasaannya menjadikan
Meja Bundar (KMB) pun diadakan di dengan pemerintah masing-masing “pembebasan Irian Barat” sebagai
Den Haag. maka pada tanggal 27 Desember “We could not get through the crowd. salah satu programnya yang utama.
1949 Ratu Juliana dengan resmi Millions upon millions flooded the Pemerintah dan rakyat Indonesia
Dihadiri oleh delegasi-delegasi dari “menyerahkan kedaulatan” (dalam sidewalks, the roads. They were crying, menilai penguasaan Papua (Irian Barat)
pemerintah Belanda, pemerintah bahasa resminya) kepada Perdana cheering, screaming, “Hidup Bung oleh pemerintah Belanda tidak kurang
Republik Indonesia (di bawah pimpinan Menteri Republik Indonesia Serikat, Karno... Long live Bung Karno... Hidup... daripada perpanjangan kolonialisme
Bung Hatta) dan dari apa yang disebut Mohammad Hatta, di Den Haag. Merdeka”. Many were hurt. They run in di bumi Nusantara, di wilayah
95
94
94 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 95