Page 180 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 180
tepat. Secara etimologis, kata Mandobo sistem kepercayaannya, yang tampak mempercayai bahwa datang dan kerabat yang meninggal, para wanita
dalam bahasa Belanda, Man artinya pada pandangan hidup mereka perginya seorang manusia dari alam akan melumuri tubuhnya dengan
‘manusia’, dobo atau dambon dalam tentang mereka berasal dari mana, dan akan kembali ke alam asal mereka, lumpur, tanah liat, atau sagu putih,
bahasa Wambon berarti ‘pipa rokok’. bagaimana mereka ada sekarang ini, yaitu datang melalui pohon kimit dan bahkan ada juga yang memotong
Dengan demikian istilah Mandobo dan setelah hidup atau meninggal kembali ke pohon kimit yang sama. ujung jari telunjuknya. Semakin banyak
berarti ‘manusia pipa rokok’. Oleh mereka akan ke mana. Dengan Menurut orang Wambon, pohon kimit kerabat dekatnya (ayah, ibu dan anak-
karena itu, penggunaan nama Wambon pandangan hidup demikian, mereka ada hubungannya dengan suatu tempat anaknya) yang meninggal semakin
secara resmi menggantikan Mandobo, belajar dan mengalami hidup bersama terjadinya bulan dan bintang yaitu di banyak pula ujung jari-jari tangannya
penamaan itu digunakan sejak di alam sekitarnya. Dari waktu ke wilayah urat Gunung Nyandit, dekat yang dipotong. Pemotongan ujung jari
terbentuknya Lembaga Masyarakat waktu antara manusia dengan alam Kampung Ogeneten. Orang Muyu pada itu dipercaya agar tidak ada kerabat
Adat pada 4 Desember 2000. Suku (hewan dan tumbuh-tumbuhan) telah hakikatnya percaya pada suatu yang mereka yang mengalami kematian
Wambon menempati wilayah di memberi suatu pengalaman yang biasa tertinggi, yaitu Komot yang memiliki lagi. Tradisi pemotongan ujung jari
antara wilayah Suku Auwyu dan Suku maupun yang luar biasa. Pengalaman kekuasaan untuk menciptakan segala tangan dilakukan oleh hampir sebagian
Muyu. Suku Wambon menempati luar biasa itu menjadi sesuatu yang sesuatu dan menyuburkan tanaman. suku bangsa yang mendiami daerah
wilayah sebelah timur Sungai Kao. eksklusif, dengan melihat sesuatu Komot diyakini dapat menjelma dalam pedalaman sampai Pegunungan Tengah
Letak geografisnya yang berdekatan, yang ada di luar kemampuan mereka bentuk angin atau jenis hewan tertentu. Papua. Mereka meratap siang dan
menyebabkan terjadinya interaksi sosial dan pengakuan terhadap adanya Komot menempati tempat keramat yang malam sampai jenazah dikuburkan
yang saling mempengaruhi dalam kekuatan lainnya. Fenomena yang tidak boleh diganggu siapa pun juga (Yonggom, 2016). Namun, kini tradisi
berbagai aspek kehidupan, misalnya demikian menyebabkan adanya mitos dan barang siapa yang melanggar akan pemotongan jari ini semakin memudar
bahasa Wambon memperlihatkan tentang terjadinya benda-benda, mendapat celaka. Ketiga suku tersebut di kalangan generasi muda seiring
kekerabatan kuat dengan bahasa sungai, pohon dan jenis-jenis hewan. mempercayai peranan penting arwah dengan masuknya agama monoteisme
Auwyu; struktur sosial Suku Wambon Dalam pandangan mereka, manusia yang meninggal dalam kehidupan yaitu agama Katolik dan agama Kristen
memperlihatkan banyak kesamaan berasal dari benda-benda, sungai, manusia. Mereka mempercayai bahwa Protestan ke wilayah itu. Para misionaris
dengan Suku Muyu; kebudayaan pohon dan jenis-jenis hewan tertentu. orang yang sudah meninggal akan dan para zendeling menyadarkan
meramu Suku Wambon memperlihatkan Dengan berbagai mitos yang diyakini berkumpul di suatu tempat yang mereka bahwa dengan pemotongan jari
banyak kesamaan dengan Suku Auwyu; melahirkan kepercayaan tentang hanya ada kesenangan. Mereka selalu tidak dapat menolak kematian anggota
dan kebudayaan bertani Suku Wambon suatu yang ada di luar kemampuan menyampaikan pesan kepada orang keluarga. Selain itu, pemotongan jari
memperlihatkan banyak kesamaan manusia. Suku Auwyu mempercayai yang meninggal sebelum dikubur juga mengurangi kemampuan mereka
dengan Suku Muyu. Suku Wambon, bahwa roh-roh dapat menjelma dalam agar tidak mengganggu kerabat yang dalam melaksanakan pekerjaan di
Auwyu dan Muyu memiliki kesamaan setiap makhluk baik hewan maupun masih hidup dan berjanji untuk tidak kebun atau di rumah. Akibatnya,
dalam mengomsumsi dan memperoleh tumbuhan. Oleh karena itu, manusia saling melupakan. Selain itu, ketiga mereka mengalami kesulitan untuk
sagu. Selain itu, ketiga suku tersebut harus berusaha menyenangkan hati suku tersebut juga memiliki kesamaan memenuhi kebutuhan hidup anggota
memiliki banyak persamaan dalam roh-roh tersebut. Orang Wambon dalam berkabung yaitu apabila ada keluarganya. Tradisi pemotongan jari di
16
16 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 1655
1644