Page 183 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 183
dalam masyarakat Pegunungan Tengah yang berlimpah ruah. Di depannya kurang ulet dan kurang gigih untuk Dinadin atau ‘langit’ yang dipercaya
juga semakin memudar seiring dengan terhampar laut, tempat orang dengan meraih sesuatu yang harus diperoleh sebagai laki-laki/suami. Dari kedua
semakin terbukanya kesempatan mudah menangkap ikan, sementara dengan kerja keras. dema itu, muncul dua orang anak yang
generasi penerus untuk mengikuti di pedalaman terdapat babi hutan, diberi nama Geb dan Sami. Kedua anak
pendidikan formal di sekolah-sekolah, rusa dan, kanguru yang dapat menjadi Menurut mitos, nenek moyang orang itu merupakan leluhur pertama orang
baik yang diselenggarakan pemerintah sasaran pemburuan (Boelaars, 1986). Marind adalah dema. Dema adalah Marind. Geb (klen kelapa) merupakan
maupun yang diselenggarakan para Ketersediaan bahan makanan yang suatu makhluk dari zaman purbakala, leluhur orang Marind bermukim di
misionaris dan para zendeling. Generasi melimpah ruah di sekitar pemukiman yang bersama makhluk-makhluk daerah pantai sedangkan Sami (klen
muda yang telah mengecap pendidikan orang Marind menyebabkan mereka lainnya telah menjadi dunia dan sagu) merupakan leluhur orang Marind
berperan aktif untuk mensosialisasikan tidak perlu berpeluh untuk memenuhi tata dunia ini, tetapi kemudian tidak yang berdiam di pedalaman. Walaupun
larangan pemotogan jari pada anggota kebutuhan hidupnya. Mereka terbiasa mempunyai pengaruh lagi atas dunia keduanya mendiami wilayah yang
keluarganya. dengan kondisi alam sekitar yang ini. Kekuatan dema mereka telah berbeda namun mereka adalah saudara
menyediakan semua kebutuhan beralih kepada manusia, binatang, karena berasal dari satu keturunan.
Salah satu suku di Papua yang hidup pangannya. Kebutuhan karbohidrat dan tumbuh-tumbuhan, juga kepada Oleh karena itu, orang Marind tidak
di zona ekologi pantai adalah Suku suku Marind terpenuhi dengan makhluk-makhluk dan benda-benda, pernah membedakan eksistensinya
Marind (Marind Anim). Suku Marind- keberadaan pohon sagu yang melimpah yaitu kepada segala sesuatu yang sebagai orang pantai dan pedalaman.
Anim mendiami pantai selatan Papua. di wilayah itu. Mereka tidak perlu sekarang membentuk alam dan Mereka meyakini bahwa baik orang
Adapun wilayah pantai selatan Papua, berpeluh untuk menanam pohon sagu masyarakat. Setiap tokoh dema ini Marind yang tinggal di pantai maupun
yakni daerah mulai dari perbatasan karena di alamnya pohon sagu banyak mempunyai totem, misalnya, kelapa orang Marind yang bermukim di
dengan Papua Nugini sampai dengan tumbuh. Demikian juga kebutuhan merupakan totem Geb-ze, kasuari pedalaman adalah orang Marind yang
Pulau Yos Sudarso dan seluruh daerah protein suku Marind, lautnya dilimpahi menjadi totem Kei-ze, sagu menjadi adalah animha ‘manusia sejati’. Mereka
pedalaman sampai di daerah hulu ikan dan hutannya dilimpahi hewan- totem Da-sami, dan buaya menjadi memiliki relasi kekeluargaan yang
Sungai Maro, Kumbe, Bian, dan Bulaka. hewan buruan yang dapat mereka totem Bragai-ze. Di daerah pantai sangat erat dan saling membantu.
Wilayah tersebut merupakan daerah konsumsi. Sebelum kehadiran kaum (kelapa dan kasuari) ditempatkan
asal Suku Marind-Anim. Menurut pendatang ke wilayah Papua bagian berhadapan dengan daerah pedalaman Pada umumnya orang Marind berpostur
wilayah pemerintahan mereka masuk selatan, orang Marind tidak pernah (sagu dan buaya) atau tanah daratan tegap, tinggi besar dan berhidung
daerah Merauke, Muting, dan Okabe. kekurangan bahan pangan. Alamnya berhadapan dengan rawa-rawa. mancung. Hal ini membuktikan bahwa
Daerah Marind-Anim ini terbagi telah menyediakan semua kebutuhan Pembagian klen-klen ini berasal dari mereka tidak pernah mengalami
atas jalur pantai dengan bukit-bukit pangan mereka tanpa perlu berpeluh tokoh-tokoh mitis tertentu yang oleh kekurangan pangan. Kebutuhan
pasir yang ditumbuhi pohon-pohon untuk memperolehnya. Kondisi yang orang Marind disebut dema (Boelaars, pangan mereka sangat terpenuhi
kelapa, dan daerah pedalaman demikian, tentunya juga berpengaruh 1986). Pada awalnya terdapat dua karena kondisi geografis pemukiman
dengan dataran dan rawa-rawa, terhadap etos kerja mereka dalam dema yakni Nugog atau ‘bumi’ yang mereka yang diberkahi kemurahan
tempat tumbuhnya pohon-pohon sagu kehidupannya sehari-hari. Mereka dipercaya sebagai ibu/perempuan dan alam. Lautnya di sekitar psesisir selatan
16
16 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 1677
1666