Page 213 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 213

di atas bukit yang dinamakan suami      berubah menjadi 4 buah rumah, yaitu
            isteri tersebut sebagai Sarwambo. Bukit   Rumberpon, Anggradifu, Rumansara,
            Sarwambo terdapat di bagian timur       dan Rumberpur. Inilah asal-usul
            laut Pulau Biak. Suami isteri tersebut   keempat klen utama orang Numfor.
            bersama anaknya berpindah dari          Keturunan dari keempat klen tersebut
            Bukit Sarwambo ke tepi Sungai Korem     berkembang biak dan kebanyakan dari
            dan dari tepi sungai itulah mereka      keturunan mereka meninggalkan pulau
            berkembang biak memenuhi seluruh        itu. Klen Romberpon pergi ke pulau
            Kepulauan Biak-Numfor. Menurut mitos    di sebelah barat Kepala Burung, Klen
            versi lain, pada zaman dahulu kala di   Anggradifu dan Klen Rumansra pergi
            Pulau Biak berdiam seorang laki-laki    ke Pulau Roon, tetapi mayoritas pergi
            tua yang dinamakan Manarmakeri ‘si      ke Kepulauan Raja Ampat yaitu di Pulau
            korengan’. Manarmakeri ini diajari oleh   Efman dan Kampung Arar. Mereka
            nenek moyangnya tentang cita-cita       yang berpindah ke Kepulauan Raja
            Koreri ‘keadaan sejahtera’. Namun,      Ampat beralih memeluk agama Islam.
 Rumah Panggung di Papua  kaum sebangsanya tidak mempercayai   Klen Rumberpur sebagian tetap tinggal
 Sumber: Arsip Nasional RI
            Manarmakeri, bahkan tak seorangpun      di Numfor, sebagian besar pindah ke
            percaya kepadanya. Suatu ketika ia      daratan dan menjadi penduduk Doreri
 Geelvink (Teluk Cenderawasih) dan   dan kepulauan adalah penduduk   berubah menjadi seorang pemuda   (teluk Doreh, Doreh, Manaswari, dan
 Doreh. Bahkan pedagang-pedagang   yang bermukim di Kepulauan Biak-  yang tampan melalui suatu baptisan   Mansinam) (Kamma, 1981).
 Cina menetap dan membuka toko-  Numfor. Masyarakat Biak-Numfor   api di Meokwundi, setelah ia berhasil
 tokonya di Teluk Doreh dan pantai   adalah sekelompok orang Papua yang   menangkap Bintang Pagi di atas   Mitos lain, menceritakan mengenai
 Amberbaken serta di Manokwari.   mendiami suatu gugusan pulau-pulau di   pohon kelapa. Lalu, secara ajaib, ia   penjelajahan orang Biak yaitu mitos
 Penduduk setempat dapat membeli   bagian utara Teluk Cenderawasih. Pada   memanggil datang sebuah perahu,   tentang pahlawan Biak yang bernama
 barang-barang di toko yang ditukarkan   masa lampau, orang Biak membangun   sehingga ia bersama isteri dan anak-  Gurabesi yang pergi menjelajah ke
 dengan hasil hutan, hasil laut, ataupun   rumah panggungnya di tepi pantai.   anaknya dapat berlayar mengikuti   Tidore dan menikah dengan putri
 hasil pertanian seperti tembakau,   Menurut salah satu versi mitos orang   jejak sanak keluarganya yang telah   Sultan Tidore. Keturunan Gurabesi
 burung cenderawasih, getah damar,   Biak, nenek moyang mereka berasal   pergi. Akan tetapi, ia ditolak oleh sanak   inilah yang dianggap sebagai asal-
 kulit kayu bakau, dan rotan (Sinaga,   dari suatu daerah yang terletak di   keluarganya itu. Dalam perjalanannya   muasal Raja Ampat di Kepulauan Raja
 2013).  sebelah timur, tempat matahari terbit.   Manarmakeri menciptakan berbagai   Ampat. Perkawinan Gurabesi dengan
 Nenek moyang orang Biak terdiri   pulau termasuk Pulau Numfor. Di   putri Sultan Tidore, menyebabkan
 Penduduk Papua lainnya yang hidup   dari sepasang suami isteri yang   Numfor, ia menancapkan empat batang   banyak orang Biak diangkat sebagai
 di zona ekologi pantai, muara sungai,   dihanyutkan air bah dan terdampar   panah ke dalam tanah, yang kemudian   perantara antara Tidore dan penduduk



 19  PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  1977
                                                                                        19
 1966
 P
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218