Page 291 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 291

RI pertama M. Hatta dan Perdana   Belanda menduga bahwa para   Afdeeling Nieuw Guinea Utara dan   Seusai Perang Dunia II status
 Menteri Sutan Sjahrir (Koentjaraningrat   tawanan politik di Boven Digoel adalah   Afdeeling Nieuw Guinea Barat dan   pemerintahan kolonial Belanda di
 & Bachtiar, 1963).  bagian dari PKI dan ormasnya. Setelah   Selatan. Namun pada 1937 dilakukan   Papua diubah menjadi karesidenan
 para tawanan itu diinterogasi oleh P.   kembali penataan dengan memisahkan   tersendiri pada 15 Juli 1946 dan
 Pembukaan Tanah Merah sebagai   W. Hillen seorang pegawai pemerintah   Afdeeling Nieuw Guinea Barat dari   melantik Jan P. K. Eechoud sebagai
 ibukota Onderafdeeling Boven   kolonial Belanda, diketahui bahwa   wilayah Nieuw Guinea Selatan.   residen pertama. Perubahan status
 Digoel berlangsung pada 27 Januari   banyak para tawanan di Tanah Merah   Pengembalian status Afdeeling Nieuw   wilayah Papua bersamaan dengan
 1927. Sebelum dijadikan sebagai   itu, yang tidak mengetahui dan tidak   Guinea Barat itu berkaitan dengan   waktu pelaksanaan Konferensi Malino
 lokasi penahanan tawanan politik,   memperdulikan apa itu komunisme   meningkatnya aktivitas eksplorasi   di Makassar. Konferensi Malino
 Tanah Merah yang terletak ditepi   dan hanya memiliki pengetahuan   minyak swasta yang dikerjakan oleh   membahas bentuk ketatanegaraan
 Sungai Digul merupakan hutan   yang kabur tentang keberadaan PKI,   Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum   wilayah Indonesia. Van Mook
 rimba yang diselingi dengan hutan   tujuan dan makna aksi perlawanan   Maatschappij (NNGPM) di Babo. Hal ini   mengusulkan agar dibentuk negara
 sagu, yang menciptakan kesan yang   PKI pada 1926-1927, serta kurang   berarti pengembalian status Afdeeling   yang berbentuk federasi yang meliputi
 menyeramkan. Oleh karena itu daerah   memahami apa yang diinginkan   Nieuw Guinea Barat berkaitan dengan   4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera,
 itu dipilih oleh Pemerintah Kolonial   PKI. Berdasarkan hasil interogasi P.   nilai ekonomis wilayah itu (Sinaga,   Kalimantan dan Timur Besar. Usul Van
 sebagai lokasi penahanan tawanan   W. Hillen dapat disimpulkan bahwa   Mook tersebut diterima oleh peserta
 politik. Pada 1927 para tawanan   412 orang dari 610 orang dapat   2013).   konferensi. Dengan disetujuinya
 pertama tiba di Boven Digoel dan   dibebaskan kembali. Kehadiran para   usul tersebut, Belanda berhasil
 ditempatkan di dusun orang Bian.   tahanan politik itu menjadi ancaman   Sebelum Jepang menduduki Indonesia,   meletakkan dasar pemecahan wilayah
 Para tawanan itu ditempatkan di lokasi   bagi orang Bian, karena dianggap   saat itu disebut Hindia Belanda,   Indonesia yang memungkinkan
 yang berbeda yaitu di Kamp Interniran   telah menjarah dusun-dusun sagu dan   Belanda menetapkan Papua sebagai   Belanda untuk memisahkan Papua
 I, Tanah Merah dan Kamp Interniran   menembaki hewan-hewan di hutan   bagian dari Karesidenan Maluku.   dari daerah Indonesia lainnya. Hal
 II, Tanah Tinggi. Para tawanan yang   tempat perburuan orang-orang Bian.   Wilayah Papua dibagi dalam tiga   ini dimaksudkan Belanda untuk
 dikategorikan pengikut dalam aksi   Penempatan para tahanan politik di   daerah administratif yaitu Nieuw   mempertahankan kekuasaanya di
 melawan pemerintah ditampung di   Digoel dianggap telah mengurangi dan   Guinea Utara, Nieuw Guinea Barat dan   Papua yaitu menjadikan wilayah
 Tanah Merah. Penahanan di Tanah   menghilangkan sumber penghidupan   Nieuw Guinea Selatan. Nieuw Guinea   itu sebagai tempat penampungan
 Merah dimaksudkan untuk memberikan   orang Bian. Hal ini dapat menjadi   Utara meliputi lima onderafdeeling   Indo-Belanda dan para pengusaha
 hukuman jera, yang menyelamatkan   pemicu konflik antara orang-orang   yaitu Manokwari, Sorong, Serui, Sarmi   Belanda yang meninggalkan Indonesia
 para tawanan dari kesalahan baru.   Bian dan tahanan politik (Baal, 1939).  dan Hollandia. Nieuw Guinea Barat   yang telah merdeka serta untuk
 Sedangkan para tawanan yang ditahan   meliputi 3 onderafdeeling yaitu Fakfak,   mendukung kegiatan zending dan
 di Tanah Tinggi adalah mereka yang   Pada tahun 1936 pemerintah Belanda   Inanwatan dan Mimika. Nieuw Guinea   missionaris di wilayah itu. Pada 1949
 mempunyai mentalitas keras kepala.   menata kembali wilayah kekuasaannya   Selatan meliputi 2 onderafdeeling yaitu   status wilayah Papua ditingkatkan
 Pada awanya Pemerintah Kolonial   di Papua menjadi dua afdeeling yaitu   Boven Digoel dan Zuid Nieuw Guinea.  menjadi gubernemen. Perubahan



                                                                                        2
 2  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  27575
 27474
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296