Page 290 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 290
RI pertama M. Hatta dan Perdana Belanda menduga bahwa para Afdeeling Nieuw Guinea Utara dan Seusai Perang Dunia II status
Menteri Sutan Sjahrir (Koentjaraningrat tawanan politik di Boven Digoel adalah Afdeeling Nieuw Guinea Barat dan pemerintahan kolonial Belanda di
& Bachtiar, 1963). bagian dari PKI dan ormasnya. Setelah Selatan. Namun pada 1937 dilakukan Papua diubah menjadi karesidenan
para tawanan itu diinterogasi oleh P. kembali penataan dengan memisahkan tersendiri pada 15 Juli 1946 dan
Pembukaan Tanah Merah sebagai W. Hillen seorang pegawai pemerintah Afdeeling Nieuw Guinea Barat dari melantik Jan P. K. Eechoud sebagai
ibukota Onderafdeeling Boven kolonial Belanda, diketahui bahwa wilayah Nieuw Guinea Selatan. residen pertama. Perubahan status
Digoel berlangsung pada 27 Januari banyak para tawanan di Tanah Merah Pengembalian status Afdeeling Nieuw wilayah Papua bersamaan dengan
1927. Sebelum dijadikan sebagai itu, yang tidak mengetahui dan tidak Guinea Barat itu berkaitan dengan waktu pelaksanaan Konferensi Malino
lokasi penahanan tawanan politik, memperdulikan apa itu komunisme meningkatnya aktivitas eksplorasi di Makassar. Konferensi Malino
Tanah Merah yang terletak ditepi dan hanya memiliki pengetahuan minyak swasta yang dikerjakan oleh membahas bentuk ketatanegaraan
Sungai Digul merupakan hutan yang kabur tentang keberadaan PKI, Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum wilayah Indonesia. Van Mook
rimba yang diselingi dengan hutan tujuan dan makna aksi perlawanan Maatschappij (NNGPM) di Babo. Hal ini mengusulkan agar dibentuk negara
sagu, yang menciptakan kesan yang PKI pada 1926-1927, serta kurang berarti pengembalian status Afdeeling yang berbentuk federasi yang meliputi
menyeramkan. Oleh karena itu daerah memahami apa yang diinginkan Nieuw Guinea Barat berkaitan dengan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera,
itu dipilih oleh Pemerintah Kolonial PKI. Berdasarkan hasil interogasi P. nilai ekonomis wilayah itu (Sinaga, Kalimantan dan Timur Besar. Usul Van
sebagai lokasi penahanan tawanan W. Hillen dapat disimpulkan bahwa Mook tersebut diterima oleh peserta
politik. Pada 1927 para tawanan 412 orang dari 610 orang dapat 2013). konferensi. Dengan disetujuinya
pertama tiba di Boven Digoel dan dibebaskan kembali. Kehadiran para usul tersebut, Belanda berhasil
ditempatkan di dusun orang Bian. tahanan politik itu menjadi ancaman Sebelum Jepang menduduki Indonesia, meletakkan dasar pemecahan wilayah
Para tawanan itu ditempatkan di lokasi bagi orang Bian, karena dianggap saat itu disebut Hindia Belanda, Indonesia yang memungkinkan
yang berbeda yaitu di Kamp Interniran telah menjarah dusun-dusun sagu dan Belanda menetapkan Papua sebagai Belanda untuk memisahkan Papua
I, Tanah Merah dan Kamp Interniran menembaki hewan-hewan di hutan bagian dari Karesidenan Maluku. dari daerah Indonesia lainnya. Hal
II, Tanah Tinggi. Para tawanan yang tempat perburuan orang-orang Bian. Wilayah Papua dibagi dalam tiga ini dimaksudkan Belanda untuk
dikategorikan pengikut dalam aksi Penempatan para tahanan politik di daerah administratif yaitu Nieuw mempertahankan kekuasaanya di
melawan pemerintah ditampung di Digoel dianggap telah mengurangi dan Guinea Utara, Nieuw Guinea Barat dan Papua yaitu menjadikan wilayah
Tanah Merah. Penahanan di Tanah menghilangkan sumber penghidupan Nieuw Guinea Selatan. Nieuw Guinea itu sebagai tempat penampungan
Merah dimaksudkan untuk memberikan orang Bian. Hal ini dapat menjadi Utara meliputi lima onderafdeeling Indo-Belanda dan para pengusaha
hukuman jera, yang menyelamatkan pemicu konflik antara orang-orang yaitu Manokwari, Sorong, Serui, Sarmi Belanda yang meninggalkan Indonesia
para tawanan dari kesalahan baru. Bian dan tahanan politik (Baal, 1939). dan Hollandia. Nieuw Guinea Barat yang telah merdeka serta untuk
Sedangkan para tawanan yang ditahan meliputi 3 onderafdeeling yaitu Fakfak, mendukung kegiatan zending dan
di Tanah Tinggi adalah mereka yang Pada tahun 1936 pemerintah Belanda Inanwatan dan Mimika. Nieuw Guinea missionaris di wilayah itu. Pada 1949
mempunyai mentalitas keras kepala. menata kembali wilayah kekuasaannya Selatan meliputi 2 onderafdeeling yaitu status wilayah Papua ditingkatkan
Pada awanya Pemerintah Kolonial di Papua menjadi dua afdeeling yaitu Boven Digoel dan Zuid Nieuw Guinea. menjadi gubernemen. Perubahan
2
2 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 27575
27474