Page 318 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 318
dilakukan setahun kemudian. Hal pandangan ini, ialah bahwa justru proklamasi kemerdekaan Indonesia fora konferensi. Konferensi pertama
itu berdasarkan pasal kedua Piagam Belandalah yang menjadikan Boven dikumandangkan. Pemerintah Indonesia yang diadakan Van Mook dengan
Penyerahan KMB yang menyatakan Digul sebagai tempat pengasingan menolak ide tersebut pada 12 Maret mengundang utusan dari wilayah-
bahwa “status quo Keresidenan Papua orang Indonesia. Akibat yang tidak 1946, mengingat Belanda sudah wilayah bekas jajahan dahulu di
(Nieuw Guinea) tetap berlaku”, yang diharapkan Belanda justru muncul di tidak berkuasanya lagi di wilayah Malino, kota kecil yang sejuk dekat
artinya “Belanda dapat melanjutkan tempat ini, ketika para Digulis menjadi yang dikuasainya dahulu. Atas dasar Makassar, sehingga dikenal sebagai
kekuasaan Pemerintah Kerajaan kekuatan Indonesia, sehingga menjadi proklamasi kemerdekaan, Pemerintah Konferensi Malino. Dalam Konferensi
Nederland atas Keresidenan Papua masalah besar bagi Belanda. Digulis Indonesia mengklaim wilayah dari Malino pada tanggal 15–25 Juli 1946,
(Nieuw Guinea)”. adalah sebutan untuk mereka yang Sabang sampai Merauke, yang dikemukakan rencana pembentukan
pernah diasingkan Belanda di Papua, notabene merupakan bekas jajahan RIS, termasuk pembentukan Negara
Secara umum, Papua menjadi mereka memperoleh citra lebih hebat Hindia Belanda. Perbedaan pendapat Bagian Kalimantan dan Negara Bagian
pusat perhatian secara intensif dari daripada narapidana pejuang Indonesia tersebut, kemudian mendorong Timur Besar atau Negara Indonesia
pihak-pihak yang terlibat konflik yang diasingkan di tempat lain mana terselenggaranya perundingan resmi Timur. Seorang putra Papua, Frans
klaim wilayah. Pada masa revolusi pun. Di dalam konteks itulah, Papua di Hoge Veluwe, Negeri Belanda pada Kaisiepo, menyatakan penolakannya
kemerdekaan, Papua yang ditasbihkan tidak dapat dipisahkan dari bagian tanggal 14–25 April 1946. Tampak terhadap Persemakmuran Maluku
sebagai Irian Barat, diperjuangkan dari wilayah yang kemudian bernama kemudian bahwa di dalam perundingan yang kemudian mengarah kepada
untuk dimasukkan ke dalam daerah Indonesia, karena konotasi “wilayah itu justru lebih banyak berfokus pada pembentukan Negara Indonesia Timur.
kekuasaan Indonesia dengan dasar petualangan” tersebut nyatanya justru usaha Van Mook untuk merancang Kaisiepo membaca bahwa posisi Papua
bahwa Papua sejak lama merupakan memberikan benang merah bagi Indonesia sebagai negara federal akan menjadi bagian yang lemah
wilayah di bawah Kesultanan Tidore. posisi Papua dalam gerak arus sejarah bernama Republik Indonesia Serikat di dalam persemakmuran tersebut,
Sebaliknya, dalam pandangan Belanda, pembentukan Indonesia itu sendiri. (RIS), ketimbang menegosiasikan sehingga tidak akan memberikan
Papua jika dilihat secara etnologis kesepakatan bersama Indonesia political leverage yang berarti bagi
atau fisik tidak menjadi bagian dari Status Papua mulai dirundingkan (Numberi 2013:131). Papua di masa depan. Konferensi tidak
Indonesia secara utuh (Drooglever pada 10 Februari 1946, ketika Letnan mengakomodasi gagasan Kaisiepo.
2010), melainkan menjadi “wilayah Gubernur Jenderal Hubertus J. Van Strategi Van Mooklah yang menggiring Pemerintah Belanda cenderung tetap
petualangan” semata bagi orang- Mook menyampaikan keinginan menuju ke perundingan yang pada opsi pembentukan negara
orang Indonesia, seperti para eks Belanda untuk menjadikan Indonesia kemudian dikenal sebagai “Linggajati bagian “Timur Besar”. Penggunaan
tahanan Boven Digul yang belakangan sebagai negara persemakmuran di Accord” (Persetujuan Linggarjati), istilah “Irian” oleh Kaisiepo untuk
menjadi faktor “penunda” kembalinya bawah Ratu Belanda dengan bentuk dengan melakukan provokasi menggantikan nama Nederlands Nieuw
Belanda (NICA) ke negara jajahannya negara federasi. Gagasan Van Mook pembentukan negara federal. Cukup Guinea juga berujung pada penyisihan
pascapendudukan Jepang (Lockwood ini tidak terlepas dari karangka mudah rupanya, bagi Van Mook untuk Kaisiepo dalam konferensi-konferensi
1983). Hal penting yang perlu perudingan awal yang diupayakan menggerakkan pemuka daerah yang berikutnya. Integritas Kaisiepo
dikemukakan dalam kaitannya dengan antara Indonesia dan Belanda selepas dapat diajak untuk tujuan itu, melalui terhadap Indonesia dinilai telah
302 P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 303APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 303
302
P