Page 320 - Papua dalam arus sejarah bangsa
P. 320

“mengganggu” kepentingan Belanda        berpendapat, dan beraspirasi sebelum                       status ketatanegaraan Papua akan        negara federal menjadi tereduksi oleh
                      yang sangat besar terhadap Papua        Konferensi Malino (Meteray 2012:61).                       ditentukan melalui perundingan antara   perundingan-perundingan diplomatis
                      (Drooglever 2010:132–133).                                                                         Negara Republik Indonesia Serikat dan   (Drooglever 2010:113). Hal ini terkait
                                                              Dalam perkembangannya, terjadi                             Kerajaan Belanda” (Numberi 2013:138).   dengan Van Mook yang mengusulkan
                      Dalam konstelasi perbincangan           sengketa dua arah pascaKMB, antara                                                                 status tersendiri bagi Papua, tampaknya
                      mengenai Papua, tokoh Belanda           Republik Indonesia dan Kerajaan                            Jika mengikuti latar belakang           menjadi hal krusial karena ide awal
                      mantan penjabat pemerintah colonial     Belanda atas wilayah Irian Barat yang                      pertimbangan perumusan                  penggabungan Papua ke dalam negara
                      yaitu Van Eechoud menjadi salah satu    “menggantung” statusnya. Dalam                             “kesepakatan” yang berbunyi:            bagian Timur Besar adalah hal yang
                      orang yang memiliki posisi sentral dan   naskah KMB, persoalan Papua terkait                       “status ketatanegaraan Papua akan       dapat saja menjadi keliru. Oleh karena
                      memiliki peran penting. Pada konferensi   dengan pasal kedua, yakni mengenai                       ditentukan melalui perundingan…”,       Papua dapat menjadi wilayah kolonisasi
                      itu, Van Eechoud menyatakan bahwa       Karesidenan Papua disepakati: (a)                          maka nampak bahwa kedua belah           orang Indo-Eropa, atau emigrasi dari
                      terdapat dua pokok penting dalam        mengingat fakta bahwa ternyata                             pihak yang bersengketa bertolak dari    Belanda dan Eropa secara keseluruhan.
                      Perjanjian Linggarjati terkait Papua,   belum mungkin menyerasikan                                 sudut pandang kepentingan yang
                      yaitu bahwa (1) Papua akan mendapat     pendirian para pihak mengenai Papua,                       sangat kontras. Pertimbangan sangat     Sementara itu, dapat diketahui dari
                      perhatian tersendiri dengan memiliki    sehingga sengketa masih tetap ada;                         “subyektif” pun tampak dengan jelas,    berbagai pendapat di kalangan
                      status khusus dan terpisah dari kuasa   (b) mengingat kepentingan untuk                            misalnya dengan rumusan di poin         pemerintah Indonesia bahwa ada
                      Indonesia yang diakui ketika itu, serta   mengakhiri Konferensi Meja Bundar                        (a) tersebut di atas yaitu “mengingat   yang pro dan kontra dalam menyikapi
                      (2) tidak diizinkannya perwakilan       dengan hasil yang baik pada tanggal                        fakta bahwa ternyata belum mungkin      hasil KMB. Pertimbangan mereka
                      dari elit Papua untuk ikut dalam        2 November 1949; (c) mengingat                             menyerasikan pendirian para pihak       yang memilih untuk menerima hasil
                      Konferensi Denpasar 1946. Hal inilah,   faktor-faktor penting yang harus                           mengenai Papua, sehingga sengketa       perundingan adalah karena keinginan
                      yang kemudian memunculkan rasa          dipertimbangkan dalam menyelesaikan                        masih tetap ada”. Kepentingan Belanda   mereka terhadap “penyerahan
                      keterikatan masyarakat Papua terhadap   masalah Papua; (d) mengingat tugas                         atas Papua sebagai wilayah jajahannya   kedaulatan” sebagai pencapaian
                      Indonesia, dengan adanya surat dari     sulit yang akan segera dihadapi para                       sangat subyektif karena Belanda tidak   yang telah lama ditunggu-tunggu.
                      Marthen Indey, Nicolaas Jouwe, dan      anggota Uni; dan (e) mengingat tekad                       ingin mengalami kekalahan telak,        Oleh karena kemampuan Belanda
                      Corinus Krey kepada Residen Papua.      para pihak untuk mempertahankan asas                       maka harus ada daerah yang tersisa      membaca psikologis Indonesia inilah,
                      Surat tersebut menuntut kesertaan       menyelesaikan semua sengketa, yang                         untuk dipertahankan. Secara politis,    sehingga Belanda dapat “memaksan
                      Papua pada Federasi Indonesia (RIS)     ternyata dapat timbul di kemudian hari,                    kedudukan Belanda sebagai negara        kehendaknya” untuk menunda
                      dan kesertaan dalam Konferensi          dengan cara-cara damai dan rasional,                       kolonial mengalami banyak masalah       persoalan Papua? Perdana Menteri
                      Denpasar 1946 sebagai wakil penduduk    bahwa status quo Karesidenan Papua                         di akhir masa kejayaannya, mengingat    Mohammad Hatta ketika itu termasuk
                      asli, serta mempertanyakan status atau   akan dipertahankan dengan ketentuan                       pascaperang kedua di Eropa, Belanda     ke dalam kelompok yang menerima
                      kedudukan orang Papua di bawah          bahwa dalam satu tahun sesudah                             mengalami banyak kerugian akibat        KMB dengan “tidak memasukkan”
                      kuasa Belanda, oleh karena tidak        tanggal penyerahan kedaulatan kepada                       diduduki Jerman. Pada akhirnya sketsa   Papua ke dalam wilayah kedaulatan
                      pernah adanya hak pemilihan umum,       Republik Indonesia Serikat masalah                         pembentukan Indonesia sebagai           Indonesia. Agaknya, Hatta bahkan



                   30     P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA                                                                                 PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 305APUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA 305
                   3044
                                                                                                                                                                          P
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325